Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Erupsi Lagi, Status Masih Waspada
Semeru menyemburkan awan panas yang teramati bergerak sejauh 750 meter dari kawah utama. Luncuran awan panas itu mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk B
Penulis: Aminatus Sofya | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melarang masyarakat mendekat ke Kawah Jongring Salaka.
Larangan ini menyusul erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada pengamatan Selasa (3/3/2020) pukul 17.33 WIB.
“Masyarakat diharapkan agar selalu waspada terhadap potensi luncuran awan panas di Kawah Jonggring Salaka agar kemudian fenomena alam tersebut tidak menjadi bencana,” terang Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dalam rilis resminya, Rabu (4/3/2020).
• Jatah Uang Shopping Nia Ramadhani Sekali Nge-Mall, Bingung Diminta Belanja Baju Harga Rp 100 ribu
• Hotman Paris Pertanyakan Kebenaran Soal Lucinta Tidur Sama 22 Artis Cowok, Mantan Manajer Buka Suara
• Titik Api Masih Terlihat Di Pasar Baru Tuban Hingga Pagi, Pemadam Terus Lakukan Pembasahan
Semeru menyemburkan awan panas yang teramati bergerak sejauh 750 meter dari kawah utama.
Luncuran awan panas itu mengarah ke Besuk Kembar dan Besuk Bang.
“Sementara amplitudo maksimal 23 milimeter dan lama gempa 540 detik,” jelasnya.
Sejak 1 Maret 2020, Semeru tercatat menunjukkan peningkatan aktivitas.
Di tanggal yang sama, gunung setinggi 3.676 mdpl ini meletus sebanyak 49 kali dan mengeluarkan lava pijar 14 kali.
Meski demikian, status Semeru masih tetap level II alias waspada.
“Fenomena alam tersebut sudah sering terjadi dan kondisi saat ini masih aman dan terkendali, pungkas Agus.