Pembuat dan Penyebar Berita Hoax Virus Corona di Blitar Tertangkap, Awalnya Disebar di Grup WA
Petugas Polres Blitar dengan cepat menangkap pelaku penyebaran berita hoax terkait penyebaran penyakit corona di Kabupaten Blitar
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Di saat kondisi bangsa sedang prihatin dengan penyebaran virus Corona di Indonesia, masih saja orang yang tidak bertanggung jawab membuat dan menyebarkan berita bohong atau hoax.
Pembuat berita bohong atau hoax tentang penyakit virus corona di Blitar berhasil diringkus polisi.
Petugas Polres Blitar dengan cepat menangkap pelaku penyebaran berita hoax terkait penyebaran penyakit corona di Kabupaten Blitar, yang disebutkan sudah menelan 15 penderita.
• 91 Petugas Medis di RSSA Malang Diawasi Intensif, Hasil Tracing Dari 2 Pasien Positif Virus Corona
• Akibat Virus Corona, Nasib Singapura Sungguh Memprihatinkan Setelah Malaysia Lockdown, Kok Bisa?
Pelakunya adalah seorang wanita, Ir (26), lajang asal Kelurahan/Kecamatan Srengat.
Ia diamankan di rumahnya, Selasa(17/3/2020) sore. Namun, baru dipublikasikan pada Rabu (18/3/2020) siang.
Pelaku pembuat hoax ini mengaku tak punya motif lain, kecuali iseng.
Karena itu, ia mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Bupati Blitar, Rijanto, yang telah dicatut namanya buat memperkuat berita hoax-nya tersebut.
"Saya mohon maaf pada pak bupati. Saya nggak menyadari kalau berita yang saya tulis di WA saya kemarin itu, akan berdampak seperti ini (meresahkan banyak orang)," tuturnya.
Ia memaparkan berita itu dibuat hanya sekadar untuk memperingatkan kepada ibu-ibu, yang ada di grup WA-nya. Yakni, berjumlah 26 ibu-ibu, yang kebanyakan ibu rumah tangga dan teman di organisasi keagamaan di Kecamatan Srengat.
"Tujuan saya, agar ibu-ibu yang ada di grup itu, waspada terhadap penyakit corona dan mengurangi aktivitas di luar. Nggak tahunya, ada orang lain yang ikut menyebarkan ke mana-mana," ungkap Ir.
Untuk mengetahui identitas Ir, AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya, Kapolres Blitar, mengatakan, petugas harus kerja keras.
Sebab, Ir hanya mengirim ke grup WA-nya, yang isinya ibu-ibu.
Rupanya, ada orang lain lagi, yang meneruskan dengan mengunggah ke facebook, hingga menyebar ke grup FB se-Kabupaten Blitar.
Akhirnya, ditemukan akun milik Er (34), pria asal Kecamatan Nglegok, dan 13 orang lainnya, yang ikut mengunggah.
Namun, untuk menemukan Er juga tak mudah karena tak ada petunjuk yang bisa dipakai buat mengungkap identitasnya.