Berita Batu Hari Ini
RS Karsa Husada jadi Rujukan Penanganan Covid-19 di Kota Batu, Tapi APD Belum Memadai
Direktur RS Karsa Husada dr Tries Anggraini saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan ruangan untuk menampung pasien Covid-19.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU – Rumah Sakit (RS) Karsa Husada di Kota Batu menjadi RS rujukan untuk menangani pasien Covid-19.
Direktur RS Karsa Husada dr Tries Anggraini saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan ruangan untuk menampung pasien Covid-19.
“Kami ditunjuk sebagai RS rujukan Covid-19, kami sudah menyiapkan 2 kamar isolasi dengan tekanan negatif. Kami juga menyiapkan ruangan rawat inap kurang lebihnya ada 12, jadi ada 14 kamar,” kata Anggraini, Senin (23/3/2020).
• RSUD Pare Kediri Rawat 1 Pasien Positif Covid-19, RS Blitar dan Tulungagung Penuh
• Nongkrong Berkerumun di Warkop Akan Dibubarkan TNI dan Polri, Kapolda Jatim Peringatkan Warga
• UPDATE Kasus Corona Covid-19 Jatim, Jumlah ODP Jatim Tembus Angka 1.405 Orang, PDP Capai 125 Orang
Ada dua kamar yang terpisah dan terisolasi sendiri. Sedangkan yang 12 kamar seperti ruang kelas.
Pihak RS Karsa Husada juga tengah melengkapi peralatan sehingga ideal jika digunakan untuk merawat pasien positif Covid-19.
“Ke depannya juga kami lengkapi pipa filter sehingga memenuhi standar untuk perawatan,” katanya.
Di sisi lain, Anggraini mengungkapkan kekhawatirannya karena belum memiliki alat pelindung diri yang memadai.
Pihaknya pun tengah berupaya untuk mendatangkan APD, termasuk meminta bantuan dari Pemprov Jatim.
“Kami di RS sampai sekarang, seperti di RS lain, mengalami kesulitan penyediaan APD. Sehingga kami ini agak pontang-panting nyari. Pesan sampai sekarang belum datang dan juga ketersediaan masker, kami mengharap masyarakat yang menimbun atau mencari keuntungan bisa sadar ini untuk masyarakat luas sehingga tidak mencari keuntungan,” ungkapnya.
Menurut Anggraini, APD sangat penting bagi dokter maupun perawat. Apalagi yang dihadapi ini adalah virus yang mudah menular.
Diterangkannya, RS Karsa Husada membutuhkan masker bedah sekitar 200 kotak, untuk N95 dibutuhkan sebanyak 500 kotak, Coverall 150 buah.
“Jadi coverall itu lengkap, sepatu boot, kemudian face shield dan handscoon. Kami harap bisa datang pekan ini sehingga petugas bisa melayani dengan tenang. Kami prinsipnya ingin melayani dengan baik untuk pasien tapi kami juga perlu dukungan untuk bisa mewujudkan pelayanan yang aman untuk pasien dan tenaga medis,” katanya.
RS Karsa Husada memiliki tim Covid-19 yang diketuai oleh seorang dokter spesialis paru, di dalamnya banyak melibatkan dokter lain seperti penyakit dalam.
Hampir semua tenaga medis atau bagian terlibat. Pihak RS Karsa Husada juga membutuhkan rapis test untuk pencegahan.
“Jadi ada lima dokter penyakit dalam, penyakit paru ada tiga, dokter anak tiga, radiologi dua, lab ada satu, dokter bedah ada 2, dokter obgyn juga kami libatkan. Jadi hampir semua,sekitar 20-an yang terlibat secara langsung. Tentu juga ada tenaga medis dan penunjangnya,” urainya.
Data per 21 Maret 2020 yang disampaikan Anggraini di Kota Batu ada 106 orang dalam risiko, 16 orang dalam pantauan, sedangkan yang positif belum ada.
Anggraini mengimbau agar penyebaran virus ini bisa berhenti, maka masyarakat betul-betul harus menerapkan menjaga jarak sosial atau social distancing.
Langkah Pemkot Batu menutup sejumlah tempat wisata dan hiburan juga dinilai Anggraini sebagai langkah tepat untuk memutus penyebaran Covid-19.