Berita Malang
Berita Malang Hari Ini Populer, 3 Golongan Prioritas Rapid Test Virus Corona dan Larangan Mudik
Berita Malang hari ini populer, 3 golongan prioritas rapid test virus corona dan larangan mudik.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Alat buatan China ini datang ke Indonesia pada Minggu (22/3/2020) dengan jumlah sebanyak 150 ribu buah.
Alat tersebut disalurkan seluruh tenaga medis untuk penanganan virus corona di daerah-daerah.
2. Larangan Mudik

Pedagang pecel lele, dan penyetan sari laut Lamongan 'dilarang' mudik tahun ini karena wabah virus corona.
Ya , para pedagang pecel lele yang merantau di beberapa kota khusunya di Jakarta diimbau untuk tidak mudik tahun ini demi keselamatan dan kesehatan bersama.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau kepada pedagang pecel lele, dan penyetan sari laut untuk tidak mudik ke Lamongan terlebih dahulu.
Hal tersebut disampaikan Khofifah usai bertemu dengan Bupati Lamongan, Fadeli dan Ketua Koordinator Penjual Sate Madura di Gedung Negara Grahadi Jalan Gubernur Suryo Surabaya, Sabtu (28/3/2020).
"Kami mengimbau untuk tidak mudik lebaran di tahun ini dan sudah kita koordinasikan dengan Bupati Lamongan serta ketua koordinator penjual sate Madura," ucap Khofifah.
Hal ini untuk memutus mata rantai penularan Virus Corona Covid-19, apalagi para pedagang tersebut merantau ke berbagai daerah di tanah air termasuk DKI Jakarta yang sudah masuk zona merah.
Senada dengan Khofifah, Bupati Lamongan, Fadeli juga mengimbau agar para pedagang pecel lele dan sambel penyet sari laut untuk tidak mudik terlebih dahulu baik menjelang bulan ramadan ataupun juga saat hari raya Idul Fitri nanti.
"Tunggu dulu sampai keadaan lebih membaik dan fokus untuk meningkatkan usaha di sana," ucap Fadeli.
Fadeli juga prihatin dengan adanya Virus Corona ini hingga membuat perekonomian juga ikut melemah.
"Kota-kota besar sudah menutup wilayahnya sehingga beberapa pedagang saat ini sudah ada yang pulang ke Lamongan," lanjutnya.
Lebih lanjut, Fadeli mengimbau kepada pedagang dari Lamongan yang masih ada di luar kota untuk mengalihkan metode penjualannya ke metode online, karena saat ini masyarakat sudah banyak yang takut untuk keluar rumah.
"Fokus ke online ini harus yang diperbanyak kalau dulunya kebanyakan penjualan dari online hanya 20 persen, ini perlu ditingkatkan," pungkasnya.