Dokter Tirta Sempat Minta Maaf ke Atta Halilintar & Reza Arap sebelum Jadi PDP: Kata Contohnya Ilang
Dokter Tirta atau Tirta Mandiri Hudhi banyak menjadi sorotan setelah tampil di ILC TV One yang dipandu oleh Karni Ilyas, setelah ia menjadi narasumber
Sementara itu, pada Minggu (29/3/2020) Tirta kembali mengabarkan kondisinya melalui postingan di Instagram.
Infus terpasang di tangan kanannnya, sementara itu di tangan kirinya memegang kertas yang bertuliskan kalimat penyemangat
"Saya terlatih ngatur toko banyak, @shoesandcare , selama kuliah 2009-2013c saya terbiasa bagi tugas, kuliah + usaha."
"So , ketika saya PDP , skrng , saya masih bisa lanjut berjuang dan ngurus bisnis," tulisnya.
Tirta juga menandai Gubernur Jakarta, Anies Baswedan terkait bantuan APD yang ia galakkan.
"Dan dari RS Akhirnya saya menemukan 1 FULL SET APD DARI tim saya yg keliling se-kota, saya beli 200 pcs dulu. Saya titip di balaikota ya pak @aniesbaswedan kalo di izinkan, tim nanti ke sana minggu depan," ujarnya.
"Makasih @kitabisacom , yok kita beli APD lagi. Makasih @kartikahospital , udah jaga gue, maaf dilarang jenguk. Even keluarga gue aja ga masuk. Gue ngurus diri gue sendiri."
"Makasih @belvadevara dan staf presiden @jokowi sudah bantu apreasiasi usul gue yaah," tambahnya.
Siapa dr Tirta
dr Tirta Mandiri Hudhi diketahui merupakan dokter yang sekaligus pengusaha muda.
Mengutip dari uc.ac.id pria kelahiran Surakarta 30 Juli 1991 ini sukses menjalankan bisnis di usianya yang masih muda dan sekaligus memegang gelar sebagai dokter.
CEO Shoes And Care yang berdiri sejak 2013 lalu ini memang aktif dalam berbagai kegiatan, baik di dalam maupun diluar kampus.
Bahkan ia sempat menjadi anggota senat mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.
Dengan gaya bahasa khas Jawa, dr Tirta berbagai cerita, ia mengawali bisnis dengan modal yang tidak besar, melainkan dari kamar kosnya yang digunakan sebagai basecamp untuk mencuci sepatu dari customer yang merupakan teman-temannya sendiri.
Shoes and Care ini merupakan jasa perawatan premium sepatu yang pertama di Yogyakarta dan jasa perawatan premium sepatu pertama di Indonesia yang berbasis media sosial.
Karena aktif wara-wiri di berbagai platform media sosial, mengikuti berbagai event dan juga dilliput oleh berbagai media, bisnis ini juga sempat masuk dalam kategori 50 usaha yang paling dicari menurut data Google ID.
Keseriusannya dalam memulai bisnis ini kemudian berbuah manis, karena memasuki usia di tahun ketiga ini animo masyarakat terhadap jasa cuci sepatu tampak kian meningkat.