Di saat Wabah Corona, Akan Muncul Fenomena Langit di Indonesia, Mulai Hujan Meteor Hingga Supermoon

Di saat Wabah Corona, Akan Muncul Fenomena Langit di Indonesia, Mulai Hujan Meteor Hingga Supermoon

Editor: eko darmoko
The Sun
Ilustrasi hujan meteor 

Jarak bumi dengan bulan pada saat itu adalah 357.035 km dengan ukuran diameter mencapai 33,47 menit busur.

2. Hujan Meteor Lyrids

Lyrids adalah hujan meteor biasa yang menghasilkan sekitar 20 meteor/jam pada saat puncaknya.

Meteor ini diproduksi dari partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 Thatcher, yang ditemukan pada 1861.

Hujan meteor Lyrids berlangsung setiap tahun mulai dari 16-25 April.

Tahun ini puncaknya akan terjadi pada malam tanggal 22 April dan pagi tanggal 23.

Thomas menjelaskan ada 3 syarat untuk menyaksikan hujan meteor Lyrids:

- Cuaca cerah

- Polusi cahaya minim. Jadi disarankan mengamati dari luar kota dan mematikan lampu di sekitar

- Medan pandang ke langit utara tidak terhalang bangunan atau pohon.

3. Bulan baru

Pada 23 April mendatang, bulan akan terletak di sisi bumi yang sama dengan matahari dan tidak akan terlihat di langit malam.

Fase ini terjadi pada 02.27 UTC atau 09.27 WIB.

Menurut Thomas, waktu terbaik untuk melihat langit malam adalah hari Kamis (22/3/2020) malam.

Itu adalah waktu terbaik dalam sebulan untuk mengamati benda-benda redup seperti galaksi dan gugusan bintang, karena tidak ada cahaya bulan yang mengganggu.

Biasanya hal tersebut dimanfaatkan fotografer untuk mengambil foto langit malam bertabur bintang atau galaksi.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved