Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Jatim & Surabaya 31 Maret 2020 Jumlah ODP 234, PDP 34, Positif 6 Orang

UPDATE Virus Corona di Malang Jatim dan Surabaya 31 Maret 2020 jumlah ODP 234, PDP 34, positif 6 orang.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase instagram @pemkotmalang
Ilustrasi petugas covid-19 

SURYAMALANG.COM - Update virus corona di Malang Jawa Timur dan Surabaya Selasa 31 Maret 2020 mengalami penurunan jumlah pasien positif corona. 

Dari update virus corona hari ini baik di Kota Malang maupun di Kabupaten Malang total ada 6 pasien positif corona. 

Sementara jumlah ODP (Orang Dalam Pengawasan) ada 234 dan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) 34 orang. 

Di Surabaya, jumlah pasien positif corona totalnya masih puluhan orang dengan PDP dan ODP mencapai ratusan.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur dan Surabaya berikut ini:

- Positif Covid-19

Di Kota Malang Pasien Positif Covid-19 total 1 orang 

Di Kabupaten Malang Pasien Positif Covid-19 total 5 orang

Di Kota Surabaya Pasien Positif Covid-19 total 41 orang

Di Jawa Timur Pasien Positif Covid-19 total 91 orang

- PDP (Pasien Dalam Pengawasan)

Di Kota Malang Pasien PDP Covid-19 total 16 orang 

Di Kabupaten Malang Pasien PDP Covid-19 total 18 orang

Di Kota Surabaya Pasien PDP Covid-19 total 61 orang

Di Jawa Timur Pasien PDP Covid-19 total 366 orang

- ODP (Orang Dalam Pemantauan) 

Di Kota Malang Pasien ODP Covid-19 total 165 orang 

Di Kabupaten Malang Pasien ODP Covid-19 total 69 orang

Di Kota Surabaya Pasien ODP Covid-19 total 206 orang

Di Jawa Timur Pasien ODP Covid-19 total 5812 orang

Perkembangan Situasi di Malang Dampak Virus Corona 

1. Belum Ada Penyekatan di Jalur Pintu Masuk

Persiapan penyemprotan disinfektan di Jalan Besar Ijen, Kota Malang, Sabtu (28/3/2020).
Persiapan penyemprotan disinfektan di Jalan Besar Ijen, Kota Malang, Sabtu (28/3/2020). (Polresta Malang Kota)

Satlantas Polres Malang belum menerapkan penyekatan di jalur pintu masuk Kabupaten Malang, bagi pengendara atau pendatang luar daerah.

Area pintu masuk Kabupaten Malang terletak di berbagai kecamatan. Seperti Kecamatan Kasembon, Lawang, Pakis, Sumberpucung, Ampelgading dan Poncokusumo.

Kasatlantas Polres Malang, AKP Diyana Suci Listyawati menerangkan, kebijakan penyekatan baru bisa dilakukan, jika ada keputusan yang telah disepakati oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) Kabupaten Malang.

"Soal adanya arus masuk masyarakat dari luar Kabupaten Malang, belum ada upaya pembatasan atau penutupan jalur. Karena itu ranahnya harus dibahas lebih luas dengan Forkopimda. Jadi tak hanya dari kepolisian," ujar Diyana ketika dikonfirmasi, Senin (30/3/2020).

Diyana menambahkan, pantauan terkini arus lalu lintas di area pintu masuk Kabupaten Malang masih normal seperti biasa.

"Akses masuk ke kabupaten malang masih normal ya. Jadi upaya yang kita lakukan saat ini adalah masih mendata angkutan umum, baik bus dan kereta api. Kami penumpang yang masuk ke Kabupaten Malang dari luar provinsi maupun kota atau kabupaten," jelas wanita yang menggantikan AKP William Thamrin Simatupang itu.

Sementara itu, guna mencegah penularan Covid-19 di satuannya, Diyana menghimbau jajaranya selalu disiplin menjaga kesehatan saat bekerja.

"Petugas di lapangan ada apd (alat pelindung diri) yang standar dengan menggunakan masker dan sarung tangan. Tidak terlalu dekat dengan masyarakat. Lalu, tiap masuk mako ada bilik sterilisasi," kata Diyana.

Selain itu, pelayanan di Satpas Singosari, Samsat Talangagung dan Karangploso masih tetap buka

Pihaknya juga memastikan jika pelayanan SIM di wilayah hukum Polres Malang akan tetap dibuka.

Jam operasional dibatasi hanya 4 jam pelayanan. Yaitu hari Senin sampai Sabtu pada pukul 08.00 WIB hingga 12.00 WIB. Petugas juga diberlakukan jadwal piket.

”Namun, layanan unggulan seperti samsat keliling tutup,” terang Diyana.

2. Kampus Pantau Keberadaan Mahasiswa 

Sebanyak 40 mahasiswa UB asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran dipulangkan bertahap selama dua hari sejak Minggu (29/3/2020) dan Senin (30/3/2020). Berikutnya menyusul delapan mahasiswa karena masih menunggu tiket pesawat. Total ada 48 mahasiswa Malaysia yang dipulangkan nanti.
Sebanyak 40 mahasiswa UB asal Malaysia yang kuliah di Fakultas Kedokteran dipulangkan bertahap selama dua hari sejak Minggu (29/3/2020) dan Senin (30/3/2020). Berikutnya menyusul delapan mahasiswa karena masih menunggu tiket pesawat. Total ada 48 mahasiswa Malaysia yang dipulangkan nanti. (SURYAMALANG.COM/Humas UB)

Kampus-kampus di kota Malang berusaha memantau keberadaan mahasiswanya, apakah masih di Malang atau tidak.

Ada beragam cara yang diterapkan pihak kampus untuk bisa mendapatkan data keberadaan para mahasiswanya mengingat saat ini perkulihan sudah diberlakukan pembelajaran dan ujian lewat daring sebagai antisipasi pada Covid-19 hingga akhir semester.

Dekan FMIPA Universitas Brawijaya UB), Prof Dr Adi Susilo menyatakan fakultas melakukan pendataan lewat google form.

"Ngisinya lewat google form," jelas Adi Susilo pada suryamalang.com, Senin (30/3/2020).

Dikatakan, kalau di MIPA, pertanyaannya adalah "Saat ini sedang di Malang atau tidak?. Kalau tidak, sedang di mana? ".

Karena itu ia berani mengatakan jika 50 persen mahasiswa FMIPA UB sudah pulang ke rumah orangtuanya atau tidak di Malang.

Namun dengan pendataan itu, maka pihaknya bisa memantau perkembangan mahasiswanya.

Aulia Luqman, humas FIA UB menyampaikan jika saat ini FIA sedang membangun suatu perangkat berbasis web untuk memantau di mana saja sebenarnya mahasiswa berada.

"Dari web itu nanti diharapkan kami bisa mengetahui posisi real mahasiswa. Berapa orang yang di Malang, dan berapa orang yang di luar Malang, juga berapa orang yang aslinya Kalimantan tapi ternyata dia sekarang di Bandung (redzone). Data itu nanti akan kami gunakan sebagai masukan pembuatan kebijakan terkait kegiatan akademik," papar Luqman terpisah.

Di Universitas Negeri Malang (UM) juga sedang dilakukan pendataan pada mahasiswanya.

Namun karena proses pendataan sedang berlangsung, Kasubag Humas UM, Ifa Nursanti tidak bisa membeber lebih jauh karena datanya belum lengkap.

Sedang di Universitas Muhammadiyah Malang juga sedang dilakukan pendataan lewat form online sebagai tindakan preventif dan penanggulangan penyebaran Covid-19

Ada sejumlah data yang harus diisi mahasiswa. Yaitu berupa biodata seperti prodi, alamat pemantauan.

Juga ada data pilihan ganda tentang alasan pulang karena apa. Jawabannya bisa lebih dari satu. Yaitu perkuliahan daring, menemui orangtua, menghindari Covid-19, warung makan banyak yang tutup.

Ada juga pertanyaan mengapa tidak pulang. Pilihan jawabannya yaitu tidak ada biaya, sakit, ada saudara di Malang dan mengurangi penularan Covid-19 di daerah asal.

3. Stadion Kanjuruhan Jadi Tempat Karantina

Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang
Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang (SURYAMALANG.COM/HAYU YUDHA PRABOWO)

Stadion Kanjuruhan, kandang tim Arema FC, akan dijadikan tempat karantina bagi warga kabupaten Malang, sebagaian dari upaya Pemkab Malang mencegah penyebaran virus corona.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi menegaskan, Pemerintah Kabupaten Malang tengah berjaga-jaga dengan menyiapkan tempat karantina bagi warganya.

Tempat karantina itu dipusatkan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen.

 

"Kami siapkan tempat di Stadion Kanjuruhan. Penerapannya kami perintahkan Direktur RSUD Kanjuruhan dan Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Kebutuhan logistik ditangani oleh Sekda (sekretaris daerah)," tutur Sanusi, Senin (30/3/2020).

Ditanya kapan diterapkannya tempat karantina di Stadion Kanjuruhan, Sanusi mengaku masih melakukan koordinasi.

Tempat karantina itu diproyeksikan bisa menampung 200 orang. Fasilitasnya antara lain, pelayanan medis, tempat tidur, tempat ibadah dan toilet.

"Sesegera mungkin diterapkan. Ini sesuai anjuran Gubernur Jawa Timur (Khofifah) yang menyebut, jika ada seseorang dari zona merah lalu menuju Kabupaten Malang, akan jalani karantina selama 14 hari," terang Sanusi.

Apabila tempat karantina sudah tidak muat menampung masyarakat, Sanusi menuturkan, pihaknya menyiapkan rusunawa ASN di kawasan Block Office Kepanjen, sebagai alternatif.

"Jika nanti membludak, akan dialihkan ke rusunawa ASN. Ini kan untuk jaga-jaga," ungkap Sanusi.

Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada masyarakat, guna melakukan pencegahan penularan Covid-19 secara berkelanjutan, Minggu (29/3/2020).

Ada 5 anjuran yang tercantum dalam surat bernomor 440/2629/35.07.206/2020 tersebut.

Saat dikonfirmasi, Senin (30/3/2020), Sanusi menjelaskan penerapan aturan yang diharapkan dapat menekan penularan virus corona di wilayahnya.

Hingga kini, ada 5 orang terkonfirmasi positif terjangkit virus corona di Kabupaten Malang.

Poin pertama dalam surat imbauan tersebut berisi, warga yang masuk wilayah Kabupaten Malang wajib mengisolasi diri selama 14 hari.

"Salah satunya tentang Physical distancing berbasis desa. Karena itu dinilai efektif mengurangi corona. Serta tidak ada interaksi berhubungan dengan orang lain yang kemungkinan membawa virus," ujar politisi PDI Perjuangan itu.

Sanusi meminta jajaran pemerintah kecamatan dan pemerintah desa di wilayahnya, aktif melakukan pemantauan. Guna mengetahui berapa jumlah warga yang masuk di wilayahnya.

"Sehingga membatasi ruang masuk orang yang beresiko karena datang dari daerah luar yang zona merah. Di setiap desa dijaga sama Siskamling, Bhabinkamtibmas sama Babinsa," imbuh Sanusi.

Poin kedua yang tertuang dalam surat itu berisi, bagi warga Kabupaten Malang yang bekerja di luar daerah domisilinya atau berada di zona merah, bisa melakukan pekerjaannya dari rumah.

"Bekerja di rumah? Itu untuk yang memungkinkan bagi yang bekerja di rumah. Karena ada imbauan perusahaan, bila situasi tidak memungkinkan bisa kerja di rumah seperti ASN (aparatur sipil negara)," jelas pengusaha tebu asal Gondanglegi.

Apabila ada perusahaan atau berbagai tempat kerja di Kabupaten Malang, yang masih mewajibkan karyawannya masuk kerja, Sanusi mempersilahkan warganya agar tetap mencari nafkah.

Namun, seluruh perusahaan atau tempat kerja karyawan harus menerapkan standar kebersihan yang baik.

"Misalnya di perusahaan itu masih menyuruh karyawannya kerja, karena menyangkut kehidupan banyak orang ya boleh. Tapi tetap perusahaan kami himbau untuk selalu menyemprotkan antiseptik di tempat kerja," jelas pria yang pernah menjadi guru bahasa inggris itu.

Poin ketiga surat yang dibuat Sanusi adalah, berisi seruan kepada seluruh kepala desa dan lurah di Kabupaten Malang.

Mereka diminta agar selalu berkoordinasi dengan gugus tugas Satgas Covid-19 tingkat kecamatan.

Imbuan ditegaskan dengan poin keempat surat edaran, yang meminta dibuatnya portal atau pintu masuk di setiap desa.

"Bisa dimulai hari ini mereka (pemerintah desa) sudah bikin posko, bikin portal di masing-masing perbatasan desa-desa itu yang jadi lintasan masyarakat lewat. Bisa koordinasi dengan kecamatan," kata suami Anis Zaidah.

Selain surat edaran himbauan, Sanusi mengupayakan pemberian bantuan sembako bagi masyarakat tidak mampu bisa dipercepat. Terbaru, pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi.

Ada 90 ribu kepala keluarga yang akan mendapat paket bantuan sembako. Paket tersebut berisi beras dan telur ayam masing-masing seberat 1 kilogram.

"Bantuan masih ditata pengadaannya. Anggarannya kami ambil dari perjalanan dinas ASN yang dialihkan guna penanganan corona," papar Sanusi.

Ketika ditanya kapan bisa direalisasikan, Sanusi menuturkan penyaluran bantuan ditargetkan tersalur mulai bulan April 2020. Bantuan diberikan selama tiga bulan berturut-turut.

"Itu (bantuan) tidak dibagikan di satu tempat, namun disalurkan door to door ke rumah-rumah. Biar tidak ada kerumunan. Saya perintahkan dinas sosial untuk melakukan pengantaran by name by address," perintah Sanusi.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved