Virus Corona di Malang
Intan Rizki Kartikasari Merasakan Ujian Skripsi Online di Universitas Widyagama Malang, Pertama Kali
ahasiswi Prodi Ilmu Hukum (S1) Fakultas Hukum UWG Malang menjadi salah satu mahasiswa yang harus merasakan ujian skripsi secara online
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM-MALANG - Kondisi penanganan pencegahan penyebaran virus corona membuat proses belajar mengajar, perkulihan hingga ujian harus dilakukan secara online, tak terkecuali ujian skripsi.
Intan Rizki Kartikasari,22, mahasiswi Prodi Ilmu Hukum (S1) Fakultas Hukum Universitas Widyagama (UWG) Malang menjadi salah satu mahasiswa yang harus merasakan ujian skripsi secara online.
"Saya jadwal ujiannya pada 28 Maret 2020. Namun karena adanya virus Corona, jadi ujian skripsi online," papar Intan pada suryamalang.com, Kamis (1/4/2020).
• 3 Pimpinan Malang Raya Bertemu Bahas PSBB yang Resmi Diteken Presiden, Begini Skema Pembatasan
• Luna Maya Pernah Ditawar Pengusaha Senilai Rp 600 Juta untuk Kencan 3 Hari, Balasnya Singkat & Tegas
• PKL Terdampak Covid-19 di Kota Malang Akan Terima Santunan Senilai Rp 300 Ribu Per Bulan, Teknisnya?
Awalnya ia juga tidak tahu harus ujian skripsi online karena belum ada pemberitahuan sampai mendekati jadwal ujian.
Pada H-1 jadwal ujian 30 Maret 2020, Kaprodi Ilmu Hukum UWG Zulkarnain SH MH memberitahu tentang ujian online.
"Maka sebelum ujian, dilakukan simulasi dulu agar lancar," terang alumnus SMAN 8 Kota Malang ini. Jadwal ujiannya pukul 14.00 WIB.
Ia menyiapkan diri di rumah dan dosen-dosen juga di lokasi yang berbeda.
"Karena saya juga sedang kerja dari rumah, saya luangkan waktu untuk ujian," kata pekerja swasta ini.
Sampai akan ujian, ia belum tahu dosen pengujinya. Disebutnya, ia dibimbing oleh dua dosennya yaitu Purnawan D Negara dan Faturrahman. Sedang dua dosen pengujinya ternyata Zulkarnain dan Lukman.
"Ada kendala teknis sedikit. Akhirnya Pak Faturrahman hadir lewat video call WA. Sedang ia dan tiga dosen lainnya lewat aplikasi Zoom Cloud Meeting. Meski agak tegang, tapi ujian skripsi online malah bisa sampai 60 menit.
Ia mengangkat skripsi tentang perlindungan hukum saat demo mahasiswa ketika menyuarakan RUU KPK.
"Waktu saya ajukan proposal skripsi September 2019 lalu, yang lagi ramai di berita kan soal demo mahasiswa terkait RUU KPK," alasannya.
Maka ia ditugasi dosen pembimbingnya Purnawan untuk ke Jakarta melengkapi data skripsinya.
"Target saya mencari lima mahasiswa tapi hanya dapat dua mahasiswa. Juga ke polisi," terang Intan yang berhasil menyelesaikan kuliah selama 3,5 tahun ini.
Untuk bisa bertemu dengan mahasiswa, ia mengaku mencari informasi lewat youtube juga IG.
Yang sudah ada fakta-fakta yang didapat untuk penelitiannya, maka ia bisa lancar mengerjakan.
Dikatakan Intan, memang ada rasa yang berbeda saat ujian skripsi online. Rasanya seperti merasa senang sendiri tanpa kehadiran teman-temannya.
"Saya sampai foto selfie sendiri. Teman-teman juga mengucapkan lewat online," ungkapnya.
Tapi karena kondisi darurat, maka ia bersyukur bisa melewati ujian skripsinya. Sebab ia ingin kuliah sampai tujuh semester saja.
"Setelah mendapat gelar, saya ingin mendapat pekerjaan lebih baik lagi. Saya sebenarnya ingin merantau ke kota besar. Tapi karena kondisi masih seperti ini, saya akan di Malang dulu," ungkap cewek kelahiran 1997 ini.
Diungkapkan, sebelum kuliah di UWG, ia sempat kuliah di Vokasi UB selama 1,5 tahun.
Kemudian mengundurkan diri karena bekerja dan kemudian kuliah S1 di Widyagama.