Virus Corona di Malang
Mahasiswa Asing Masih Bertahan Di Kota Malang, Ini Info Terkini dari Kampus
Puluhan mahasiswa asing di tiap kampus tercatat masih bertahan di kota Malang di tengah maraknya upaya penanganan virus corona
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Mahasiswa asing masih bertahan di Kota Malang dalam kondisi merebaknya Covid-19 saat ini.
Di UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang, mereka dijadikan satu kelompok di asrama.
"Ada 17 mahasiswa asing yang tidak pulang," jelas Fathkul Ulum, Kasubag Humas UIN Maliki Malang pada suryamalang.com, Kamis (2/4/2020).
Dikatakan, mereka tidak boleh kemana-mana atau keluar asrama.
Untuk itu, kebutuhan makan sehari-hari disediakan UIN.
Sedang kondisi asrama sudah pernah disemprot dengan disinfektan.
Ke 17 mahasiswa asing itu merupakan mahasiswa jenjang S1 semua.
Sedang di Universitas Negeri Malang (UM), jumlah mahasiswa asing yang bertahan di Malang ada 67 orang.
Sebelumnya, Universitas Brawijaya (UB) membantu pemulangan 48 mahasiswa Fakultas Kedokteran asal Malaysia karena permintaan Kedubes Malaysia di Indonesia lewat Bandara Juanda.
Evi Eliyanah, Direktur Kantor Urusan Internasional Universitas Negeri Malang (UM) menyatakan, untuk mahasiswa internasional, jika ada yang mengajukan untuk pulang nanti akan dikaji kasus per kasus.
"Intinya kami tidak menyarankan untuk pulang ke negara mereka karena ada risiko penularan selama perjalanan dan risiko susah untuk kembali ke Indonesia jika keadaan darurat Covid-19 masih belum dicabut," jelasnya.
Namun jika negara atau universitas asal (untuk mahasiswa transfer kredit) menarik mereka untuk pulang, maka tidak dihalangi.
"Kami hanya meminta pada pihak yang menarik mahasiswanya agar memastikan perjalanan mahasiswa ini aman. Jangan sampai ada pembatalan jadwal penerbangan dan/atau penolakan dari bandara dimana mereka akan transit," kata Evi.
Di Universitas Islam Malang (Unisma), ada 30 mahasiswa asing yang tetap tinggal di Malang.
"Per hari ini (Kamis 2/4/2020) mahasiswa asing yang ada dari Sudan, Yaman, Syria, Jepang, Tajikistan, Thailand, Timor Leste, Palestina, Belgia, Saudi Arabia, Australia, Gambia dan Korea Selatan," jelas Imam Wahyudi, Kepala KUI Unisma terpisah.
Namun ada juga yang sebagian sudah pulang karena anjuran dari pemerintah mereka. Beberapa dari Timor Leste.
Saat ini mereka ada yang di kos dan asrama.