Berita Blitar Hari Ini
Kisah Difabel Blitar Ciptakan Batik Motif Virus Corona untuk Kenangan, Laris Manis Hingga Sulawesi
Kisah Difabel Blitar Bikin Batik Motif Virus Corona untuk Kenangan, Terjual Laris Manis Hingga Sulawesi
Penulis: Imam Taufiq | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Wabah virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 sedang menghantui seluruh penjuru negeri.
Namun, di balik pandemi global ini, justru virus corona menjadi inspirasi bagi seniman batik untuk menghasilkan karya yang anti-mainstream.
Di Blitar, ada seniman batik yang menciptakan kain batik dengan motif gambar virus corona.
Bahkan, kain batik bermotif virus corona itu terjual laris manis.
Hal itu dirasakan para difabel, yang ada di rumah produksi Harapan Mulia, yang ada di Desa Resapombo, Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar.
Rumah berukuran sekitar 8x13 meter itu sudah lama dijadikan tempat buat para difabel untuk belajar hidup mandiri atau tak tergantung pada orang lain.

Mereka dilatih membatik. Ada yang mengalami kekurangan fisik, seperti cuma punya satu tangan, ada yang tuna rungu, tuna wicara, bahkan juga cacat mental.
Namun, sejak munculnya wabah virus corona, para difabel yang dibina oleh Rita Sukirni, tokoh masyarakat setempat itu, membuat motif batik dengan gambar virus corona.
Caranya, tetap sama seperti yang biasa mereka lakukan selama ini atau yang sudah dikenal dengan nama batik percik.
Sebab, untuk membatiknya, mereka bukan pakai canting--pada umumnya orang membatik.
Namun, pewarnanya diciprat-cipratkan (dipercikkan) ke kain yang akan dibatik dengan menggunakan puas.
"Meski baru pertama membuatnya, namun mereka tak mengalami kesulitan. Sebab, mereka sudah punya dasar, sehingga cuma butuh belajar sehari," ujar Rita ditemui di rumah produksi, Selasa (7/4/2020).
Seperti yang dilakukan Sujoko (28), difabel yang cuma punya satu tangan sebelah kanan.
Saat ditemui, ia dengan cekatan membuat gambar lingkaran di kain yang akan dibatik.
Diameternya sekitar 10 cm. Lingkaran itu dipakai buat mengambar bentuk virus corona.