Kesehatan
Sejarah Karantina yang Sudah Dilakukan Ribuan Tahun Silam untuk Memutus Rantai Penularan Penyakit
SURYAMALANG.COM - Di tengah wabah virus corona atau Covid-19, karantina dipercaya sanggup memutus mata rantai penularan.
Konsep karantina pertama dilakukan di Kota Ragusa.
Seiring berjalannya waktu, terdapat banyak variasi karantina.
Bahkan karantina disalah-gunakan untuk alasan politis dan ekonomi, yang mendesak organisasi internasional untuk membuat standarisasi karantina.
Berlanjut di Amerika
Dari Kota Ragusa, praktek karantina berlanjut di Amerika Serikat.
Pada awal tahun 1793, penyakit yellow fever mewabah di Philadelphia.
Beberapa wabah lain menyusul, termasuk kolera.
Hingga akhirnya pada 1892, pemerintah AS menetapkan kebijakan karantina.
Kasus karantina paling terkenal di AS adalah kisah Mary Mallon, atau kerap disebut Typhoid Mary yang hidup pada abad ke-20.
Mengutip situs resmi The Center of Disease and Prevention (CDC), ia adalah penderita tifus asimptomatik namun menularkan penyakit tersebut kepada keluarganya.
Pemerintah setempat mengarantina Mary di North Brother Island, New York City.
Setelah tiga tahun dikarantina, sebagai koki Mary berjanji tidak akan memasak untuk orang lain.
Namun Mary kembali menularkan virus tersebut.
Ia pun kembali dikarantina di North Brother Island, di mana ia menghabiskan sisa hidupnya mengisolasi diri.
Baru-baru ini yaitu pada 2007, petugas kesehatan AS mengarantina Andrew Speaker (31) yang mengidap tuberkulosis (TB).