Virus Corona di Malang

Update Virus Corona di Malang 23 April 2020: 2 Pasien Baru Covid-19 & Rapid Test di Pasar Gadang

Perkembangan Virus Corona di Malang 23 April 2020, terdapat 2 pasien baru positif corona

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
http://infocovid19.jatimprov.go.id/
Sebaran peta covid-19 di Malang 23 April 2020 

SURYAMALANG.COM - UPDATE Virus Corona di Malang, Jawa Timur hingga hari ini Kamis 23 April 2020.

UPDATE Virus Corona di Malang terdapat 2 penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 di wilayah Malang Raya, dan Kabupaten Malang.

Sedangkan di Kota Batu, pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 masih tetap 2.

Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 19 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 9 dari Kota Malang.

Hanya saja terdapat penmbahan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Kabupaten Malng, Kota Malang, dan Kota Batu.

Simak rangkuman UPDATE Virus Corona di Malang, Kabupaten Malang & Kota Batu Jawa Timur berikut ini:

- Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 9 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 7 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 624 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 140 orang

- Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 19 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 307 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 122 orang

- Kota Batu

Pasien Positif Covid-19 = 2 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 1 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 0 orang

ODP (Orang Dalam Pengawasan) = 152 orang

PDP (Pasien Dalam Pengawasan) = 16 orang

Simak Informasi Situasi di Malang yang Berdampak virus corona:

1. Kelenteng Eng An Kiong konsisten membantu perlindungan tenaga medis di Malang Raya guna menangani pasien Covid-19.

Yayasan yang diketuai oleh Iwan Handoyo itu membagikan ratusan alat pelindung diri (APD bagi tenaga medis di empat rumah sakit, Rabu (22/4/2020).

Rombongan Yayasan Kelenteng Eng An Kiong bersama Hawai Waterpark Group memulai penyerahan bantuan di RS Panti Nirmala. Iwan Handoyo beserta rombongan disambut oleh Direktur Utama RS Panti NIrmala, Dr Cecilia Widijati I, MMRS dan Ketua Yayasan, Dr Himawan Loekito, MM.

Yayasan menyerahkan bantuan APD terdiri dari 300 baju APD, 150 sepatu, 300 masker, 200 sarung tangan , 10 baju medis dan 200 face shields diserahkan simbolis oleh Iwan Handoyo didampingi Bambang Judo Utomo, Dirut Hawai Group.

Penyerahan bantuan berikutnya di RS Universitas Brawijaya.

RS yang terletak di Jalan Soekarno Hatta ini adalah laboratorium rujukan khusus covid yang ditunjuk oleh Kementerian Kesehatan RI.

Di sana, yayasan APD berupa 300 baju APD, 150 sepatu, 300 masker, 200 sarung tangan, 10 baju medis dan 200 face shield diterima oleh Direktur RSUB, DR. dr Sri Andarini, M.Kes.

Seusai dari RSUB, rombongan melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya ke RS Marsudi Waluyo, Singosari.

Di lokasi ketiga ini rombongan menyerahkan bantuan peralatan kesehatan berupa 200 baju APD, 100 sepatu, 200 masker, 100 sarung tangan, 5 baju medis dan 100 face shield kepada dr Kristiwi Hanggriyani, MARS.

Penyerahan bantuan APD berakhir di komplek Yayasan Kelenteng Eng An Kiong.

Bantuan berupa 100 baju APD, 50 sepatu, 100 masker, 100 sarung tangan, 3 baju medis dan 50 face shield diserahkan kepada RS Citra Medika, Sidoarjo.

Ketua Yayasan Kelenteng Eng An Kiong, Iwan Handoyo, mengatakan aksi sosial ini sebagai wujud kepedulian sosial dalam penanggulangan wabah Covid-19.

Pihaknya berharap terus konsisten memberikan bantuan APD kepada tenaga kesehatan di rumah sakit.

2. Suasana bulan suci Ramadan 2020 ini akan nampak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal itu setelah pandemi Covid-19 atau virus corona ini belum juga sirna dari bumi Indonesia ataupun di Kota Malang.

Pemkot Malang telah melakukan sejumlah kebijakan pada bulan suci Ramadan 2020 ini, di antaranya melarang pasar takjil untuk buka selama bulan suci Ramadan.

"Pasar takjil dan lain sebagainya pastinya tidak boleh buka dulu. Karena akan mengundang keramaian orang," ucap Wali Kota Malang Sutiaji, Rabu (22/4).

Larangan tersebut juga akan diperkuat melalui Peraturan Wali Kota Malang (Perwali).

Di dalam Perwali itu nanti akan menegaskan sejumlah poin-poin larangan yang diberlakukan selama pandemi Covid-19 di bulan Ramadan.

"Kami akan buatkan Perwali berkaitan dengan itu. Yang saat ini sedang kami susun dan kami akumulasikan dengan surat edaran (SE) yang telah beredar," ucapnya.

Sebelum pandemi Covid-19, pasar takjil di Kota Malang memang menjadi tujuan masyarakat Kota Malang untuk melakukan ngabuburit jelang buka puasa.

Hampir di setiap daerah menggelar pasar takjil yang kebanyakan lokasinya berada di pinggir jalan.

Sejumlah masyarakat juga menganggap bahwa dengan tidak adanya pasar takjil ini membuat Ramadan tidak semarak seperti tahun-tahun sebelumnya.

Mengingat, pasar takjil sering digunakan oleh sebagian orang untuk bertemu sebelum melakukan buka puasa bersama.

"Ya kurang asik saja dan kurang seru. Suasana ramadhan jadi ada kurang," ucap Bagus Prasetyo warga Jodipan Kota Malang.

Tapi apapun itu, hal itu kata Bagus harus dimaklumi oleh semua orang.

Dikarenakan, Ramadan tahun ini jatuh disaat pandemi Covid-19 berlangsung.

"Yang penting terus jaga kesehatan aja. Karena ini kan musim corona ya harus bagaimana lagi. Jadi mau tidak mau kita harus mau menerima jika kondisinya seperti ini," tandasnya.

3. Sebagian pedagang di Pasar Gadang Kota Malang akan menjalani rapid test. Hal ini dilakukan setelah ada satu pedagang sayur di Pasar Gadang yang statusnya kini PDP Covid-19.

Kini pedagang sayur yang PDP yang berumur 53 tahun tersebut sedang dirawat di salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.

Wali Kota Malang, Sutiaji menyampaikan, bahwa rapid test tersebut akan dilakukan secepatnya. Hal itu sembari menunggu persediaan rapid test datang setelah dipesan oleh Pemerintah Kota Malang.

"Kami sudah pesan rapid test," ucap Sutiaji usai melakukan sidak di Pasar Gadang Kota Malang, Rabu (22/4).

Pada kesempatan itu pula, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kota Malang akan melakukan pendataan terhadap pedagang yang akan menjalani rapid test.

Pedagang yang didata tersebut merupakan pedagang yang lokasinya tidak jauh dari lapak pedagang yang statusnya kini PDP Covid-19.

Sutiaji menyampaikan, bahwa pihaknya juga akan melakukan tracing kepada para pedagang dan keluarga dari PDP Covid-19 tersebut.

Tracing tersebut akan dilakukan oleh petugas puskesmas terdekat dari Pasar Gadang Kota Malang.

"Jadi tracing juga untuk melihat, dia (pedagang PDP Covid-19) melayani siapa saja sewaktu berjualan. Ini harus dilakukan pendataan," ucapnya.

Tak hanya itu, Sutiaji juga menegaskan, bahwa pedagang PDP Covid-19 itu bukan pasien yang positif Covid-19 atau virus corona.

Melainkan dia positif setelah menjalani rapid test.

Serta mengalami gejala-gejala yang mengarah kepada penyakit seperti Covid-19.

"Yang bersangkutan sudah di-swab. Tinggal kita menunggu hasilnya. Kami minta masyarakat agar tidak panik," ucapnya.

Tak hanya di Pasar Gadang Kota Malang saja yang nantinya pedagang diharuskan menjalani rapid test.

Rencananya, rapit test tersebut juga akan dilakukan di sejumlah pasar rakyat yang ada di Kota Malang.

"Iya nanti bertahap prosesnya. Sembari kami menunggu barangnya datang. Karena masih pengadaan," tandasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved