Virus Corona di Malang
Wali Murid Keluhkan Biaya Pulsa - Paket Data Belajar Daring, Dinas Pendidikan: Bisa Minta ke Sekolah
Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti menyatakan walimurid bisa menyampaikan keluhannya ke sekolah agar dipenuhi
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Keluhan wali murid yang kesulitan dana untuk membeli pulsa atau paket data untuk menunjang program belajar anak mereka secara daring di masa wabah virus corona ini mulai bermunculan.
Mereka berharap Permendikbud 19 tahun 2020 tentang perubahan pengelolaan dana BOS dalam situasi pandemi segera diterapkan, jadi iswa juga bisa mendapat dana pulsa dari dana BOS.
Keluhan wali murid ini direspon oleh Cabang Dindik Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu.
Kepala Cabang Dindik Jatim wilayah Kota Malang dan Kota Batu, Ema Sumiarti menyatakan walimurid bisa menyampaikan keluhannya ke sekolah agar ada tindakan.
"Dalam kondisi saat ini, semua kena dampaknya. Tapi kemarin juga ada walimurid yang mengeluhkan ke kepada kepala sekolah soal tidak bisa ikut daring karena tidak memiliki dana untuk membeli paket data. Akhirnya kepala sekolah membelikan dan jelas ada nama penerimanya sebagai SPJ," kata Ema ketika dikonfirmasi suryamalang.com, Kamis (23/4/2020).
Artinya, pola komunikasi itu bisa disampaikan ke wali kelas dan kemudian gurunya bisa menyampaikan kepada kepala sekolah.
Karena jika tidak disampaikan ke sekolah, maka sekolah juga tidak tahu siapa yang dibantu.
Dikatakan, memang ada perubahan permen soal penggunaan dana BOS antara lain untuk pembelian pulsa bagi siswa saat daring dalam pandemi ini.
Tapi memang ada proses waktu merubah RKAS nya.
Sebelumnya, keluhan wali murid tentang biaya pulsa atau paket data yang harus ditanggung siswa selama belajar di rumah ini nampak dari surat terbuka dari seorang walimurid di Kota Malang yang menyebut dirinya sebagai Cak JI.
Cak Ji yang mengaku sebagai seorang kuli bangunan itu membuat surat terbuka untuk Mas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, serta para pejabat di Dinas Pendidikan Jawa Timur dan Cabang Dindik Jatim wilayah Malang dan kepala sekolah tentang pembelajaran daring.
Surat terbuka itu beredar di grup wartawan, Kamis (23/4/2020).
Ia menyebut dirinya Cak Ji, ayah empat anak yang masih bersekolah semua.
Sejak pandemi, anaknya belajar di rumah. Ada rasa senang bisa berkumpul bersama.
Tapi ia merasa iba karena melihat ke empat anaknya memecah celengan demi membeli pulsa paketan.