Berita Arema Hari ini Populer, Tidak Tegas Pembajakan Jersey & Tips Buka Ala Tim Dokter Singo Edan

Berikut ini rangkuman berita Arema hari ini Selasa 28 April 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Jersey Arema FC tahun 2020 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Arema hari ini Selasa 28 April 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Arema hari ini membahas tentang langkah manajemen yang akan menindak tegas oknum pembajakan Jersey KW Arema FC.

Selain itu ada pula tentang tips memu berbuka puasa berkualitas ala tim dokter Arema FC.

Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema hari ini populer yang telah terangkum.

1. Stop Pembajakan! Arema FC akan Tindak Tegas Penjual Jersey KW Singo Edan

Jersey Baru Arema FC
Jersey Baru Arema FC (Suryamalang.com/kolase instagram @aremafcofficial)

Manajer Official Store Arema FC, Tjiptadi Purnomo akan menindak tegas penjual jersey Arema FC palsu. Sebelumnya Arema FC telah mengeluarkan ultimatum bagi para penjual Jesey Arema FC tanpa memiliki izin.

Dengan ultimatum tersebut, Arema FC berharap para penjual yang berniat untuk menjual jersey palsu Arema FC akan mengurungkan niatnya.

Hal tersebut dilakukan manajemen official store Arema FC agar tak ada lagi pembajakan.

Seperti yang diketahui, pembajakan jersey merupakan salah satu momok yang merugikan bagi sebuah klub sepak bola.

"Kami kirim ultimatum itu kepada para penjual jersey agar tidak ada pembajakan," kata Purnomo, dilansir BolaSport.com dari Surya Malang

Apa bila ultimatum tersebut tak di indahkah oleh pelaku pembajakan, Arema FC akan menindak tegas dengan melanjutkan ke proses hukum.

Sejatinya Arema FC telah mengeluarkan opsi bagi mereka yang ingin berjualan jersey Arema FC.

Opsi tersebut adalah dengan mempersilahkan bagi para penjual untuk datang ke toko resmi Arema FC dan mengajukan menjadi reseller.

"Silahkan datang ke store untuk pengajuan menjadi reseller," ujar Purnomo.

Lebih lanjut lagi, Purnomo pun mengaku sejauh ini program tersebut mendapatkan tanggapan yang baik dari masyarakat.

Akan tetapi masih ada juga beberapa yang tetap membandel dengan menjual jersey palsu Arema FC.

"Alhamdullilah, tanggapannya baik," kata Purnomo.

"Tapi ada juga yang bandel, untuk yang bandel, kami serahkan kepada bagian legal untuk menindak lanjut," ucap Purnomo.

Seorang pengunjung sedang melihat-lihat produk pernak-pernik milik Arema FC di Arema Store.

Untuk kedepannya, Purnomo berharap tak ada lagi kasus pembajakan.

Pasalnya dengan membeli jersey asli, hal tersebut dapat membantu perekonomian klub.

Selain itu, para konsumen pun akan mendapatkan barang yang berkualitas.

"Kualitasnya sangat berbeda jauh, dari segi kain dan detail-detailnya jauh beda," tutur Purnomo.

2. Tips Berbuka Puasa Ala Dokter Tim Arema FC

Tips berbuka puasa
Tips berbuka puasa (Tribunnews.com)

Menjaga stamina dan kebugaran bisa tetap berjalan seiring saat menjalankan ibadah puasa dengan memperhatikan pola makan dan minum saat berbuka.

Dokter tim Arema FC, dr Nanang Tri Wahyudi Sp.KO punya tips untuk mengoptimalkan peran berbuka puasa dala menjaga kebugaran.

Dr Nanangberbagi tipsnya melalui cara memilih menu makanan saat berbuka puasa.

Kunci utama untuk memilih menu berbuka puasa dari dr Nanang adalah pentingnya menu sebagai penunjang kebutuhan cairan tubuh.  

Dia membeberkan menu makanan saat berbuka sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan tubuh manusia.

Berbuka adalah saat tubuh mendapatkan kembali nutrisi setelah menahan lapar dan dahaga seharian.

Tidak boleh sembarangan, tidak boleh berlebihan dan disesuaikan dengan kebutuhan.

"Buka puasa yang paling penting adalah konsumsi cairan, bisa air putih, air kelapa, atau jus buah," katanya kepada Kompas.com, Minggu (26/4/2020).

Asupan makanan juga tidak kalah pentingnya.

Pria yang biasa dipanggil dr Nanang itu mengatakan, berbuka puasa layaknya makan makan malam sehingga ia menyarankan untuk menggunakan menu lengkap dan bernutrisi.

Namun, dia menaruh perhatian khusus kepada porsi makanan.

Untuk besarnya, porsi wajib disesuaikan dengan kebutuhan, tidak terlalu sedikit, tetapi juga tidak terlalu berlebihan.

"Porsi berlebihan saat berbuka dan selama malam hari berpotensi meningkatkan kadar gula dan kolesterol terlalu tinggi sehingga berbahaya untuk kesehatan," ucap mantan dokter Persija Jakarta itu.

Selain itu, Nanang juga menyarankan untuk meminimalisasi makanan-makanan yang kurang bagus untuk disantap saat berbuka puasa, seperti makanan bersantan dan juga gorengan.

"Menu tradisional seperti kolak dan gorengan sebaiknya sedikit saja. Bila terlalu banyak, dipastikan akan mengantuk dan lemas setelah berbuka," katanya.

Dia mengungkapkan pola sahur dan berbuka adalah kunci dari puasa.

Ia meyakini dengan pola yang benar, puasa tidak akan menjadi kendala dalam beraktivitas.

"Bila pola makan malam dan sahur sehat, cukup cairan, rendah lemak, serta tinggi serat, saat berpuasa orang tidak akan berbeda jauh dengan saat normal.

Hanya berbeda ritme tidur dan makan," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved