Virus Corona di Malang
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya Hari Ini 28 April 2020 Positif 42 Meninggal 3
UPDATE Virus Corona di Malang Jawa Timur Batu Surabaya hari ini 28 April 2020 Positif 42 Meninggal 3
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Kemacetan panjang di Bundaran Waru mewarnai hari pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Selasa (28/4/2020).
Kemacetan terjadi mulai Jalan Taman, Sidoarjo.
Seorang karyawan, Tama mengatakan kemacetan terjadi sejak sekitar pukul 07.30 WIB.
Karyawan yang bekerja di Sidoarjo dan akan pulang ke Surabaya ini menduga kemacetan total ini karena adanya pemeriksaan pos PSBB Surabaya yang ditempatkan di Bundaran Waru.
"Kan ada tenda di depan Cito, dan hari ini mulai PSBB. Sepertinya itu penyebabnya," kata Tama kepada SURYAMALANG.COM.
Pantauan SURYAMALANG.COM, sejumlah pengendara motor memilih putar balik.
Sopir bus jurusan Surabaya-Mojokerto, Gufron mengaku belum tahu bila PSBB berlaku mulai hari ini.
"Saya sudah tidak narik tiga hari. Saat narik terakhir, saya tidak ada pemberitahuan," ucap Gufron.
Jika jalanan mulai lancar, Gufron berniat kembali pulang.
"Saya menepi dulu. Kalau agak lancar, saya pulang saja," terangnya.
Sementara itu, sejumlah pengendara motor memilih mencari jalan alternatif lain.
Bahkan ada pengendara motor yang nekat masuk kawasan tol agar dapat putar balik arah kembali ke Sidoarjo.
Pengendara motor, Nurdi memperkirakan kemacetan panjang ini terjadi karena ada pos pemeriksaan PSBB di titik Bundaran Waru.
"Ada pemeriksaan KTP," kata Nurdi.
Banyak pengendara motor yang memilih menepi.
Banyak pengendara yang enggan melanjutkan perjalanan.
"Percuma. Biar lancar dulu. Tidak masalah di sini sampai pukul 10.00 WIB," ucap seorang pengendara.
Penerapan PSBB ditandai dengan pengecekkan check point di perbatasan oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan, Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Widodo Iryansyah, dan Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono pada pukul 00.00 WIB.
Pengecekan dilakukan di tiga titik, yaitu di depan Stasiun Waru, di Bundaran Waru, dan pintu masuk Gresik di Romokalisari.
Luki mengatakan aparat akan memberi imbaun dan teguran jika ada masyarakat yang tidak mematuhi poin-poin penerapan PSBB.
Imbauan dan teguran itu hanya berlangsung selama tiga hari pertama.
Setelah tiga hari berlalu, maka akan diberlakukan teguran dan tindakan.
"Sebelumnya sudah kami sosialisasi selama tiga hari," lanjutnya.
2. TKI Hongkong Terjaring Tes Suhu Badan di Arjosari

Petugas cek point yang berada daerah Arjosari, Kota Malang, mengamankan dua orang TKI wanita asal Blitar yang baru saja pulang dari Hongkong, Senin (27/4/2020). Kedua TKI yang bernama R (38) dan H (38) tersebut diamankan karena suhu tubuhnya di atas 38 derajat celcius.
Sesuai dengan SOP yang ada, keduanya kemudian dibawa ke Puskesmas Polowijen Kota Malang, guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil sementara, suhu tubuh dari kedua TKW tersebut menurun dari batas normal, yakni menjadi 36,5 dan 37,2 derajat celcius.
"Iya ini masih dicek oleh teman-teman di lapangan. Kami juga masih menunggu hasilnya," ucap dr Husnul Muarif, Humas Tim Satgas Covid-19 Kota Malang.
Meski belum mendapatkan laporan secara resmi, dr Husnul menyampaikan, bahwa petugas yang ada di cek point telah bekerja sesuai dengan protap.
Di mana masyarakat yang suhu badannya di atas 38 derajat langsung dirujuk ke puskesmas terdekat.
Setelah itu nantinya akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, apakah orang tersebut memiliki gejala atau tanda-tanda yang mengarah ke Covid-19.
Apabila ada, nantinya orang tersebut akan dicek dulu riwayat perjalanannya sebelum menjalani rapid test.
"Dilihat nanti, kalau hasil rapid testnya reaktif ya langsung kami lakukan swab langsung," ucapnya.
Tidak hanya dua orang TKI itu saja yang pernah diamankan oleh petugas yang berada di check point.
Sebelumnya juga ada beberapa orang yang suhu tubuhnya sekitar 38 derajat celcius.
Kebanyakan orang-orang yang suhu tubuhnya di atas rata-rata tersebut berasal dari daerah zona merah dan daerah lain di luar Kota Malang.
Untuk itu, Husnuk menyampaikan kepada masyarakat agar terus menjaga dirinya dengan menerapkan physical distancing dan pola hidup sehat.
"Kasus seperti ini sudah banyak. Tapi kami gak megang datanya jadi tidak tahu jumlahnya," tandasnya.
3. Pemkab Malang Siap-siap Jalankan PSBB

Pemkab Malang akhirnya bersiap menjalankan PSBB untuk menghentikan laju penularan virus corona di wilayah Kabupaten Malang.
Terus bertambahnya jumlah kasus positif covid-19 di kabupaten Malang menjadi salah satu pertimbangan Pemkab Malang merubah kebijakan yang sebelumnya menilai tak perlu menerapkan PSBB.
Bupati Malang, Muhammad Sanusi menuding penularan virus corona di wilayahnya akibat mobilitas warga yang berasal dari luar daerah Kabupaten Malang yang berisiko membawa virus.
Alhasil, politisi PDI Perjuangan itu menyebut, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) adalah solusi tepat menekan penularan Covid-19 di wilayahnya.
Jumlah pasien terkonfirmasi positif corona di Kabupaten yang terus bertambah, menjadi alasan pemerintahan era Sanusi berencana mengambil kebijakan PSBB.
"Sudah ada 28 positif corona hingga kini di sini. Kebanyakan penularannya semuanya berasal dari luar kota yang positif. Maka dari itu langkah antisipasi ini (PSBB) perlu dilakukan," ujar Sanusi ketika dikonfirmasi, Senin (27/4/2020).
Terkait kesiapan menerapkan PSBB, Sanusi mengaku pihaknya terlebih dahulu harus melakukan koordinasi secara matang di semua lini.
Pemerintah Kabupaten Malang harus memikirkan skema pendistribusian logistik, kesiapan petugas dan cara pengamanan di perbatasan, saat PSBB diterapkan.
"Segala skema terkait distribusi, bantuan melalui bank himbara (himpunan bank negara) atau melui pos masih kami godok dahulu," tutur Sanusi.