Berita Tulungagung Hari Ini
Akun Facebook Umbar Caci Maki Pada Polisi, Pelajar Tulungagung Digiring & Jalani Pemeriksaan
Dengan vulgar, akun ini menyebut polisi dari Ngunut dengan sebutan kasar dan sangat tidak pantas.Bukan hanya sekali, akun ini dua kali mengunggahnya
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Seorang pelajar di Tulungagung harus berurusan dengan polisi setelah akun media sosialnya di Facebook mengunggah ujaran kebencian yang ditujukan pada polisi.
Pelajar R, berusia 17 dibawa ke kantor Desa Kaliwungu sebelum akhirnya dibawa Polisi ke Mapolsek Ngunut untuk dimintai keterangan.
Kisah R yang harus menjalani pemeriksaan polisi karena media sosial itu bermula dari akun Facebooknya yang mengunggah dua kali ujaran kebencian pada polisi.
Akun dengan nama Wahyu Putro itu menjadi perhatian, karena mengunggah materi bernada kebencian di forum Jual Beli Ngunut.
Dengan vulgar, akun ini menyebut polisi dari Ngunut dengan sebutan kasar dan sangat tidak pantas.
Bukan hanya sekali, akun ini dua kali mengunggah materi yang sama pada Selasa (28/4/2020) sore.
“Kalau polisi Ngunut marah, cari saya, rumah saya (Desa) Kaliwungu perempatan Suwi ke utara, namaku Adit,” demikian tulis unggahan akun itu, dalam Bahasa Jawa.
Bhabinkamtibmas Desa Kaliwungu bersama piket Unit Reskrim Polsek Ngunut kemudian melakukan pelacakan.
Pemilik akun dengan inisial R, berusia 17 berhasil ditemukan dan dibawa ke kantor Desa Kaliwungu.
Polisi kemudian membawa R ke Mapolsek Ngunut untuk dimintai keterangan.
“Dia mengakui akun Wahyu Putro itu memang miliknya. Tapi dia membantah telah menulis caca maki kepada polisi,” terang Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia melalui Paur Humas, Ipda Anwari, Rabu (29/4/2020).
Kepada polisi R mengaku sudah tidak mengendalikan akun Facebook miliknya sejak tiga bulan lalu.
Ia menyebut, akun itu sudah diambil alih oleh orang lain alias dibajak.
Meski masih menggunakan foto dirinya, semua materi yang diunggah sudah diluar kendalinya.
“R membantah sudah mengunggah materi kebencian itu. Bahkan dia bersedia bertanggung jawab dan mencari orang yang sudah membajak akunnya,” sambung Anwari.