Berita Batu Hari Ini

Harga Telur di Batu Anjlok, Peternak Sebut Akibat Beredarnya Telur Infertil

Peternak menuding anjloknya harga telur itu akibat beredarnya telur infertil atau breeding

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Kota Batu, Rohmat Santoso dan Anggota DPRD Batu Ludi Tanarto saat mengadu ke Dinas Pertanian Batu, Senin (4/5/2020). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Peternak ayam petelur di Kota Batu mengeluh karena harga telur anjlok. Peternak menuding anjloknya harga telur itu akibat beredarnya telur infertil atau breeding.

Asosiasi Peternak Ayam Petelur Kota Batu pun mendatangi Dinas Pertanian Kota Batu, Senin (4/5/2020). Kedatangan mereka untuk menyampaikan aspirasi agar pemerintah dapat mengendalikan keadaan akibat murahnya harga pasaran telur di Kota Batu yang turun.

Harga pasaran telur di Kota Batu mencapai Rp 12 ribu per Kg. Ketua Asosiasi Peternak Ayam Petelur Kota Batu, Rohmat Santoso, mengatakan turunnya harga telur tersebut karena di pasar-pasar Kota Batu beredar telur infertil.

"Kami sampaikan ke pemerintah jika harga telur turun drastis menjadi Rp 12 ribu per Kg dari harga pokok penjualan (HPP) Rp 19 ribu per Kg," ujar Rohmat.

Akibat turunnya harga, peternak merugi Rp 7 ribu per Kg.

HPP para peternak mencapai Rp 19 ribu per Kg.

Peternak pun dibuat kewalahan, selain harus berjibaku di tengah pandemi, juga harus menghadapi serbuan telur infertil.

"Harga turun akibat pandemi Covid-19 bisa dimaklumi. Karena ada larangan kirim telur ke luar daerah. Tapi turunnya harga kali ini akibat telur ayam breeding beredar di pasaran," terangnya.

Padahal, lanjut dia, telur infertil sendiri merupakan telur yang tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi oleh masyarakat karena terlur tersebut banyak dimasuki bakteri dan vaksin.

Terlebih peredaran telur di pasar merupakan tindakan yang menyalahi peraturan Kementerian Pertanian.

Karena itu, pihaknya berharap ada tindak lanjut dari Dinas Pertanian Kota Batu agar dapat melindungi peternak dan harga menjadi stabil.

Dalam anggota Dijelaskan Rohmat, anggota petelur di Junrejo ada 25 orang.

Jumlah populasi per anggota yakni 1.300-6.000 ayam petelur.

Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono bergerak cepat dengan segera berkomuniksi dengan Tim Satgas Pangan.

Koordinasi segera dilakukan untuk mengetahui beredarnya telur infertil.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved