Berita Malang Hari Ini 6 Mei 2020 Populer: Kondisi Bayi Positif Covid-19 & Tukang Becak Gantung Diri
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Rabu 6 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Ia membuka paksa pintu warung yang merupakan bangunan semi permanen.
Agus kemudian tercengang mendapati korban yang sudah menggantung tak bernyawa dengan jeratan kabel listrik di leher.
Tercengang dengan temuannya itu, Agus akhirnya melaporkan ke petugas kepolisian Polsek Gondanglegi.
Tak lama kemudian, petugas mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pemeriksaan dan evakuasi.
Petugas menduga kuat korban tewas dengan cara gantung diri.
Sigit mengungkapkan, hasil pemeriksaan menunjukkan, ditemukan bekas lilitan di leher dan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Temuan jarak tali yang diikat ke usuk atap, dan tanah memiliki ketinggian sekitar 2 meter.
Sigit menerangkan, saksi Miftahul juga membenarkan korban mempunyai riwat sakit juga kerap mengeluhkan sakitnya.
”Korban informasinya mempunyai riwayat penyakit jantung dan darah tinggi,” kata Sigit.
Usai diperiksa, akhirnya jenazah dievakuasi ke kamar mayat Rumah Sakit Saiful Anwar.
”Korban tidak punya keluarga, segala kebutuhan pemakaman di tanggung Pemerintah Desa. Korban rencananya dimakamkan di TPU Gondanglegi Wetan," ucap Sigit. (Mohammad Erwin)
3. Angka Kematian Pasien Corona di Surabaya dan Jatim Masih Tinggi, Kemarin 1 Meninggal Lagi di Malang

Melewati sepekan, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Surabaya Raya belum menunjukan hasil evaluasi yang menggembirakan. Bahkan, per hari Senin (4/5/2020) malam pukul 22.00 WIB, tren angka kematian pasien corona Surabaya dan juga Jatim masih menunjukkan angka yang tinggi.
Ketua Tim Kuratif Gugus Tugas Penangan Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, mengungkapkan jumlah kematian pasien corona di Jatim ada sebanyak 3 orang, yaitu 1 orang di Kabupaten Malang dan dua di Kabupaten Bojonegoro.
"Angka kematian dari pasien covid-19 di Jatim masih tinggi, padahal upaya preventif sudah terus digalakkan, tim kuratif juga tak henti menambah jumlah tenaga kesehatan, training juga dilakukan, upaya juga sudah dilakukan, tapi angka kematian seperti ini," kata Joni, dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi malam.