PSBB Malang Raya
Tiba-Tiba Sanusi Berubah Pikiran Soal PSBB Kabupaten Malang Batal Dilakukan, Begini Alasannya
Bupati Malang, Muhammad Sanusi melontarkan pernyataan wacana penundaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Penulis: Mohammad Erwin | Editor: isy
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bupati Malang, Muhammad Sanusi melontarkan pernyataan wacana penundaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.
Pernyataan tersebut kontras berbeda dengan rencana PSBB Malang Raya yang sudah disepakati tiga kepala daerah di Bakorwil III Malang, 28 April lalu. Alhasil, hasil diskusi PSBB yang sempat disepakati terancam batal, apabila Pemkab Malang bersikukuh tidak ikut mengajukan PSBB.
Pada Selasa (28/4/2020) lalu, Sanusi menerangkan segala kesiapan PSBB di wilayahnya telah siap. Kesiapan tersebut berupa posko check point, personel tenaga kesehatan, bantuan sosial dan tempat karantina.
"Kabupaten Malang siap secara check point, personel dan tempat karantina. Setiap desa tempat karantina sudah disiapkan," beber Sanusi, April lalu saat menyetujui pengajuan PSBB.
Selang beberapa waktu kemudian yakni pada, Rabu (6/5/2020).
Bupati Malang, Sanusi menyebut ada opsi penundaan pelaksanaan PSBB di wilayahnya.
Ada 38 orang terkonfirmasi positif corona dan sudah ada 6 orang meninggal dunia karena Covid-19 belum membuat Sanusi berpikir mengajukan PSBB.
"Kalau nanti perkembangannya tidak melonjak mungkin PSBB-nya bisa ditunda," ujar Sanusi saat ditemui di Pendapa Peringgitan Pemkab Malang hari ini.
Sanusi memikirkan dampak sosial ekonomi bila PSBB diterapkan.
Menurutnya, ia harus berhati-hati dalam memutuskan pengajuan PSBB.
Pria asal Gondanglegi itu menegaskan, wacana peniadaan PSBB ini masih bersifat fleksibel.
Artinya masih bisa berubah tergantung kondisi pandemi yang terjadi.
"PSBB ini saya harus berhati-hati (memutuskan). Kota Malang dan Kota Batu sedikit pendudukna sedangkan kami ada 3 juta wilayah saya juga terluas. Nanti dampak sosial ekonominya bagaimana," tutur Sanusi.