Berita Malang Hari Ini 7 Mei 2020 Populer: Penundaan PSBB & Daftar 16 KA Lokal yang Masih Beroperasi
Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Kamis 7 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Kamis 7 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.
Berita Malang hari Ini mencakup tentang kemungkinan penundaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di wilayah Malang Raya.
Selain itu ada juga kabar tentang daftar 16 kereta api atau KA lokal yang masih beroperasi di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya mulai 6 Mei 2020.
Berikut ini rangkuman Berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.
1. Kemungkinan Penundaan Kebijakan PSBB di Kabupaten Malang

Kelanjutan pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Malang masih semu. Terbaru, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengungkapkan ada kemungkinan pengajuan PSBB di wilayanya ditunda.
"Ya mungkin PSBB bisa tertunda," ujar Sanusi ketika ditemui di Pendapa Peringgitan Pemkab Malang, Rabu (6/5/2020).
Sanusi menambahkan, rasa optimis bisa menekan perkembangan Covid-19 menjadi alasan pihaknya mulai berubah pikiran terkait pengajuan PSBB. Politisi PDIP itu berpendapat, jika iimbauan jaga jarak atau physical distancing lebih efektif diterapkan, Kabupaten Malang tak harus menjadi seperti Kota Surabaya yang lebih dulu terapkan PSBB.
"Kalau physical distancing itu lebih efektif maka untuk Kabupaten Malang tidak PSBB," ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.
Jumlah orang terkonfirmasi positif virus corona di Kabupaten Malang sebanyak 38 orang sejauh ini.
Ada 5 orang masih dirawat di rumah sakit, 13 orang jalani isolasi mandiri, 4 orang tengah diobservasi, 10 orang sembuh dan 6 orang meninggal dunia.
Melihat data tersebut, Sanusi percaya diri bisa menyembuhkan pasien positif corona hingga sembuh, lewat wacana penerapan Rumah Sakit khusus Covid-19 di Rusunawa ASN Kepanjen.
"Rumah sakit khusus Covid-19 segera dioperasikan, jadi sisa yang belum sembuh itu aja yang tinggal kita sembuhkan. Gak perlu PSBB, dan masyarakat patuh," jelas pria penghobi koleksi burung berkicau itu.
Pelaksanaan PSBB membuat Sanusi khawatir.
Pertimbangan lain yang dipikirkan oleh Sanusi adalah dampak ekonomi masyarakat bila PSBB jadi diterapkan.