Berita Malang Hari Ini 7 Mei 2020 Populer: Penundaan PSBB & Daftar 16 KA Lokal yang Masih Beroperasi

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Kamis 7 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
KOLASE SURYAMALANG.COM
Ilustrasi persiapan PSBB di Malang Raya dan jadwal KA yang masih beroperasi 

SURYAMALANG.COM - Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Kamis 7 Mei 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Berita Malang hari Ini mencakup tentang kemungkinan penundaan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di wilayah Malang Raya.

Selain itu ada juga kabar tentang daftar 16 kereta api atau KA lokal yang masih beroperasi di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya mulai 6 Mei 2020.

Berikut ini rangkuman Berita Malang hari ini dari liputan langsung wartawan di lapangan.

1. Kemungkinan Penundaan Kebijakan PSBB di Kabupaten Malang

Petugas memeriksa kendaraan umum berbagai jenis  di Exit Tol Lawang dan Posko Dengkol Kecamatan Singosari jelang PSBB Malang Raya, Selasa (28/4/2020)
Petugas memeriksa kendaraan umum berbagai jenis di Exit Tol Lawang dan Posko Dengkol Kecamatan Singosari jelang PSBB Malang Raya, Selasa (28/4/2020) (Polres Malang)

Kelanjutan pengajuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kabupaten Malang masih semu. Terbaru, Bupati Malang, Muhammad Sanusi mengungkapkan ada kemungkinan pengajuan PSBB di wilayanya ditunda. 

"Ya mungkin PSBB bisa tertunda," ujar Sanusi ketika ditemui di Pendapa Peringgitan Pemkab Malang, Rabu (6/5/2020).

Sanusi menambahkan, rasa optimis bisa menekan perkembangan Covid-19 menjadi alasan pihaknya mulai berubah pikiran terkait pengajuan PSBB. Politisi PDIP itu berpendapat, jika iimbauan jaga jarak atau physical distancing lebih efektif diterapkan, Kabupaten Malang tak harus menjadi seperti Kota Surabaya yang lebih dulu terapkan PSBB.

"Kalau physical distancing itu lebih efektif maka untuk Kabupaten Malang tidak PSBB," ujar pengusaha tebu asal Gondanglegi itu.

Jumlah orang terkonfirmasi positif virus corona di Kabupaten Malang sebanyak 38 orang sejauh ini. 

Ada 5 orang masih dirawat di rumah sakit, 13 orang jalani isolasi mandiri, 4 orang tengah diobservasi, 10 orang sembuh dan 6 orang meninggal dunia.

Melihat data tersebut, Sanusi percaya diri bisa menyembuhkan pasien positif corona hingga sembuh, lewat wacana penerapan Rumah Sakit khusus Covid-19 di Rusunawa ASN Kepanjen.

"Rumah sakit khusus Covid-19 segera dioperasikan, jadi sisa yang belum sembuh itu aja yang tinggal kita sembuhkan. Gak perlu PSBB, dan masyarakat patuh," jelas pria penghobi koleksi burung berkicau itu.

Pelaksanaan PSBB membuat Sanusi khawatir.

Pertimbangan lain yang dipikirkan oleh Sanusi adalah dampak ekonomi masyarakat bila PSBB jadi diterapkan. 

Halaman
1234
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved