UPDATE Virus Corona Malang Raya Kamis 7 Mei 2020: 2 Tambahan Baru dari Kabupaten Malang, Sembuh 20

Update penyebaran virus corona malang raya bertambah 3 orang dari 2 kabupaten malang dan 1 kota batu, total ada 63 orang covid-19

Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
instagram.com/pemkotbatu_official /twitter.com/pemkotmalang
Ilustrasi Artikel UPDATE Virus Corona Malang Raya Kamis 7 Mei 2020: 2 Tambahan Baru dari Kabupaten Malang, Sembuh 20 

Orang Dalam Pengawasan (ODP)

  • 23 Pasien di Kecamatan Batu
  • 7 Pasien di Kecamatan Bumiaji
  • 21 Pasien di Kecamatan Junrejo
  • 14 Pasien dari Luar Kota Batu

Sejumlah Kepala Daerah Berencana Melakukan Penundaan Pengajuan PSBB Malang Raya

Bupati Malang, Muhammad Sanusi melontarkan pernyataan wacana penundaan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.

Pernyataan tersebut kontras berbeda dengan rencana PSBB Malang Raya yang sudah disepakati tiga kepala daerah di Bakorwil III Malang, 28 April lalu. Alhasil, hasil diskusi PSBB yang sempat disepakati terancam batal, apabila Pemkab Malang bersikukuh tidak ikut mengajukan PSBB.

Pada Selasa (28/4/2020) lalu, Sanusi menerangkan segala kesiapan PSBB di wilayahnya telah siap. Kesiapan tersebut berupa posko check point, personel tenaga kesehatan, bantuan sosial dan tempat karantina.

"Kabupaten Malang siap secara check point, personel dan tempat karantina. Setiap desa tempat karantina sudah disiapkan," beber Sanusi, April lalu saat menyetujui pengajuan PSBB. 

Selang beberapa waktu kemudian yakni pada, Rabu (6/5/2020).

Bupati Malang, Sanusi menyebut ada opsi penundaan pelaksanaan PSBB di wilayahnya.

Bupati Malang, Sanusi memberikan keterangan dari dalam mobilnya seusai mengikuti kegiatan video conference di Pendapa Peringgitan Agung, Rabu (6/5/2020). (erwin wicaksono/suryamalang.com)
Ada 38 orang terkonfirmasi positif corona dan sudah ada 6 orang meninggal dunia karena Covid-19 belum membuat Sanusi berpikir mengajukan PSBB.

"Kalau nanti perkembangannya tidak melonjak mungkin PSBB-nya bisa ditunda," ujar Sanusi saat ditemui di Pendapa Peringgitan Pemkab Malang hari ini. 

Sanusi memikirkan dampak sosial ekonomi bila PSBB diterapkan.

Menurutnya, ia harus berhati-hati dalam memutuskan pengajuan PSBB. 

Pria asal Gondanglegi itu menegaskan, wacana peniadaan PSBB ini masih bersifat fleksibel.

Artinya masih bisa berubah tergantung kondisi pandemi yang terjadi.

"PSBB ini saya harus berhati-hati (memutuskan). Kota Malang dan Kota Batu sedikit pendudukna sedangkan kami ada 3 juta wilayah saya juga terluas. Nanti dampak sosial ekonominya bagaimana," tutur Sanusi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved