PSBB di Malang Raya
Gubernur Jatim Khofifah Apresiasi Malang yang Sudah Siapkan Safe House untuk Isolasi Pasien Covid-19
saat ini safe house tersebut sudah digunakan untuk pemulihan bagi pasien terinfeksi covid-19 yang sudah tidak memiliki gejala
Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
"Saya mengalami gejala setelah saya dinyatakan positif. Saya juga ada riwayat sinusitis, jadi saya sempat kesulitan bernafas," ucapnya pada Gubernur Khofifah.
Kaidan dan beberapa orang lainnya yang menjalani karantina di safe house ini kebetulan sedang jadwalnya berjemur dengan memanfaatkan sinar matahari agar imun mereka meningkat.
Menurutnya adanya safe house semacam ini sangat membantu bagi pasien seperti dirinya yang tidak mungkin untuk melakukan isolasi di rumah.
Terlebih di safe house ini juga ada perawat dan dokter yang on call sehingga kondisnya terpantau.
"Swab ke empat alhamdulillah sudah negatif. Maka dalam dua hari ini semoga saya sudah bisa kembali pulang," ucapnya.
Safe house berbasis rusunawa tersebut telah merawat 13 orang pasien.
Empat orang di antaranya sudah sembuh dengan protokol dua kali negatif hasil swab.
Selain menampung dari rumah sakit yang sudah merawat pasien covid-19 safe house ini juga menerima siapapun yang ingin menjalani isolasi mandiri.
Menurutnya format perawatan pasien di rumah singgah memiliki beberapa manfaat. Pertama selain mereka memiliki intensitas bertemu dengan perawat maka juga akan turut membantu pemulihan secara psikologis.
Ia menyarankan, rumah singgah dengan format rusunaw ini bisa dijadikan rumah sakit darurat yang bisa memberikan perawatan bagi mereka yang positif namun dengan gejala ringan hingga sedang.
"Ini menjadi role model jelang penerapan PSBB di Malang Raya. Kami berharap apa yang telah disiapkan Malang Raya bisa memberikan signifikansi dalam penurunan kasus covid-19," pungkas Khofifah.