Virus Corona di Surabaya
Pemkot Surabaya Putuskan Tak Menutup Pasar Lagi untuk Antisipasi Penyebaran Covid-19, Hasil Evaluasi
Keputusan diambil berdasarkan hasil evaluasi dari langkah penutupan sejumlah pasar yang sudah dilakukan sejauh ini
SURYAMALANG.COM.COM, SURABAYA – Pemkot Surabaya memilih tidak akan menutup operasional pasar lagi terkait penanganan penyebaran virus corona.
Keputusan itu diambil berdasarkan hasil evaluasi dari langkah penutupan sejumlah pasar yang sudah dilakukan sejauh ini imbas penularan virus corona.
Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro mengatakan pihaknya bakal lebih mengambil upaya pengaturan bila kemudian didapati temuan kasus corona di pasar.
“Jadi, konsep ke depannya bukan lagi ditutup pasarnya, tapi diatur sesuai dengan protokol kesehatan,” kata Hebi, Sabtu (16/5/2020).
Misalnya, ketika nanti ada salah satu pedagang yang terpapar virus corona. Maka, standnya saja yang ditutup kemudian orangnya akan dirawat sesuai dengan SOP kesehatan.
Sementara aktifitas pasar akan tetap berjalan normal dengan prosedur kesehatan yang dijalankan.
Hebi mengatakan, dari apa yang telah diamati di lapangan sejauh ini, bila satu pasar dikarantina, para pedagangnya tidak berdiam diri selama 14 hari, melainkan menyebar ke pasar lain untuk berdagang.
Hal itu dianggap akan memunculkan persoalan baru nantinya.
Selain itu, aspek ekonomi juga menjadi perhatian Pemkot.
Artinya, meski upaya memutus mata rantai penyebaran terus digalakkan, persoalan ekonomi yang menyangkut warga juga tidak bisa dilupakan.
“Yang kami harapkan dua-duanya sama-sama jalan,” ujarnya menambahkan.
Sehingga dia mewanti-wanti agar protokol kesehatan dalam upaya mengantisipasi penyebaran virus corona terus diperhatikan oleh seluruh pihak di pasar.
Tak hanya pedagang, melainkan juga harus menjadi kedisiplinan para pembeli.
Mereka diminta untuk menerapkan social distancing serta physical distancing.
Bahkan, Hebi juga berharap yang datang ke pasar itu sebisa mungkin bukan orang yang rentan terkena Covid-19, seperti orang yang sudah sepuh maupun orang yang punya penyakit bawaan.