Kisah Alumni UMM, Kasmawati Ahmad Jalani Puasa 16 Jam Di Negara Paman Sam Amerika,
Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis saat itu menjalani pendidikan di Clark University untuk studi Master Business Administration lewat beasiswa LPDP
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kasmawati Ahmad, alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani Ramadhan di negara Paman Sam meski tidak mudah.
Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis saat itu menjalani pendidikan di Clark University untuk studi Master Business Administration lewat beasiswa LPDP Indonesia Timur.
"Saya menjalani puasa Ramadan di Amerika lebih lebih lama dibanding di Indonesia yaitu 16 jam. Sedang di Indonesia hanya hanya 13 jam," kata Kasma dalam rilis yang dikirim humas UMM, Senin (18/5/2020).
Namun berkat teman-temannya dari berbagai negara sesama muslim, ia bisa menikmati Ramadan di tanah rantau.
Perempuan asal Pulau Buru, Maluku ini menyebutkan suasana Ramadhan memang beda di Indonesia dan Amerika.
"Di sini, cuma suara alarm HP aja atau teman yang bangunin. Nggak ada suara adzan. Sedih banget sebenarnya," paparnya.
Namun berkat teman-temannya dari berbagai negara sesama muslim, maka ia bisa menikmati Ramadan di tanah rantau.
"Alhamdulillah, saya sangat menikmati suasana Ramadhan di Amerika walaupun saya sempat khawatir dengan perbedaan waktu dan lingkungan di sini," kata Kasma.
Dijelaskan, ia tinggal dengan teman-teman muslimnya dari empat negara yang berbeda.
Namun di sana muslim community-nya sangat kuat. Sehingga masalah perbedaan suasana bisa ia hadapi.
Menurut dia, teman kosnya berasal dari Arab Saudi, Pakistan, India dan Algeria.
Uniknya, setiap harinya, mereka sepakat untuk memasak makanan khas dari negara masing-masing.
"Makanan untuk buka puasa jadi sangat bervariasi," jelas Kasma.
Meski lidahnya menyukai masakan Indonesia. Namun teman-temannya biasanya membuat sup, roti dan pasta dengan rasa yang bervariasi.
Maka untuk mengobati rasa rindu pada makanan buka puasa di Indonesia, ia membuatnya membuatnya sendiri.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di Amerika, Kasma yang tinggal di Worcester, Massachusetts mengaku tidak mengalami kesulitan.