Kesehatan
Apa Gunanya Menciptakan Vaksin Jika Virus Corona Bisa Bermutasi? Begini Penjelasan Ahli
Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 disebutkan telah mengalami mutasi di berbagai negara yang terjangkit
SURYAMALANG.COM - Virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 disebutkan telah mengalami mutasi di berbagai negara yang terjangkit.
Adanya mutasi ini semakin ramai diperbincangkan terkait keluhan atau gejala yang muncul bisa berbeda-beda pada setiap individu yang terinfeksi, dan juga semakin banyak indikasinya.
Pada awal Januari, virus ini dikabarkan dapat menginfeksi dari hewan ke manusia di Wuhan, China.
Gejala Covid-19 atau keluhan dari penyakit yang disebabkan virus ini yang paling banyak dialami pasien adalah suhu tubuh yang mengalami panas tinggi melebihi 38,5 derajat celcius, disertai batuk, pilek dan sesak napas.
• Hydroxychloroquine Diklaim Bisa Sembuhkan Covid-19, Donald Trump Mengonsumsinya, Tapi Ada Efeknya
• China Harus Siap Diselidiki Terkait Penciptaan Virus Corona, WHO Sudah Beri Lampu Hijau

Namun, seiring dengan perkembangan infeksi virus yang sudah menjangkit sekitar 123 negara hingga Mei 2020.
Keluhan yang dijumpai pada pasien positif terinfeksi Covid-19 pun semakin beragam.
Di antaranya, kehilangan kemampuan mencium bau dan mengecap rasa, panas dingin, nyeri otot, lesi keunguan di kaki sakit kepala, sakit tenggorokan, badan gemetar berulang kali disertai menggigil, kulit memerah dan gatal-gatal.
Disisi lain, para ahli juga sedang berupaya membuat vaksin virus corona untuk mengendalikan pandemi Covid-19 yang hingga saat ini telah menginfeksi lebih dari 5 juta penduduk di seluruh dunia, berdasarkan data terakhir pukul 09.10 WIB, Jumat (22/5/2020).

Mutasi virus dan pengembangan vaksin corona
Lantas, apakah bisa jadi pembuatan vaksin akan sia-sia jika virus corona SARS-CoV-2 ini terus bermutasi?
Menanggapi hal ini, Direktur Eijkman Institute for Moleculer Biology (LBM Eijkman) Prof Amin Soebandrio angkat bicara.
Amin menjelaskan bahwa mutasi virus corona yang terjadi, justru akan berguna bagi para peneliti dalam melakukan pengembangan vaksin.
"Kita butuh virus itu bermutasi," kata Amin dalam diskusi daring bertajuk Riset dalam Menemukan Vaksin dan Obat Anti Covid-19, Jumat (15/5/2020).
Mutasi virus itu diperlukan, supaya dapat diketahui dan diklasifikasikan bahwa virus yang menginfeksi itu berasal dari wilayah mana.
Meskipun di sisi lain, kata Amin, hal itu memang akan mengubah struktur ataupun antigen dari virus tersebut.
