Berita Malang Hari Ini 10 Juni 2020: Pasar Lawang Tutup dan Ada 32 Pasien Sembuh dari Covid-19

Berikut ini rangkuman berita Malang hari ini Rabu 10 Juni 2020 yang dihimpun oleh SURYAMALANG.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi pasar dan rapid test Covid-19 

2. Hasil Rapid Test Pedagang Pasar Lawang Reaktif, Dinkes Kabupaten Malang Upaya Cegah Paparan Covid-19

Petugas medis mengambil sampel darah pedagang dalam Rapid Test On The Spot (OTS) di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Kamis (16/4/2020). Rapid Test OTS  bersama Forkopimda Kabupaten Malang ini sekaligus mensosialisasikan pemakaian masker sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19
Petugas medis mengambil sampel darah pedagang dalam Rapid Test On The Spot (OTS) di Pasar Lawang, Kabupaten Malang, Kamis (16/4/2020). Rapid Test OTS bersama Forkopimda Kabupaten Malang ini sekaligus mensosialisasikan pemakaian masker sebagai upaya pencegahan penularan COVID-19 (SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo)

Dinas Kesehatan Kabupaten Malang membenarkan ada pedagang Pasar Lawang yang mendapat hasil reaktif usai menjalani rapid test COVID-19.

Dinkes Kabupaten malang menyebut sejauh ini sudah dilakukan rapid test untuk 50 orang.

"3 hari lalu, rapid test di Lawang itu kalau gak salah empat kali. Tepatnya di daerah pasar (Lawang), Sumber Porong dan wilayah lain, total 50 rapid test. Hasil total rapid test reaktif kalau tidak salah 15 orang," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo ketika dikonfirmasi, Selasa (9/6/2020).

Arbani menambahkan, dua hari lagi akan dilaksanakan tes swab atau polymerase chain reaction (PCR).

"Pedagang yang reaktif harus menjalani isolasi mandiri selama 14 hari," tutur Arbani.

Saat menjalani isolasi mandiri, pedagang tak boleh melakukan aktifitas perdagangan di pasar.

"Nanti kalau swabnya dinyatakan negatif silahkan boleh aktifitas kembali. Kalau dinyatakan positif ya jalani isolasi mandiri di rumah atau di rusunawa," ujar Arbani.

Arbani menganalisa, penularan COVID-19 di dua kecamatan yang berada di wilayah Malang Utara itu berkaitan dengan aktifitas pasar tradisional.​

"Kenapa (penularan corona) bisa seperti itu, yang saya tengarai​ ada sangkutannya​ dengan Pasar Pujon, Pasar Batu, Pasar Singosari dan Pasar Lawang," ungkap pria yang mengawali karir sebagai dokter gigi ini.

Perdagangan pasar yang juga melibatkan pedagang asal luar daerah, ditengarai Arbani menjadi sarana penularan COVID-19.​

"Pasar pasar tersebut (pasar di Malang Utara)​ berintregasi dengan Pasar Keputran Surabaya. Nah rangkaian itulah," beber Arbani.

Pola aktifitas transaksi jual beli saling bertatap muka, menurut Arbani turut memberi andil dalam melonjakknya angka terkonfirmasi COVID-19.

"Ketemu orang jualan di Siingosari, Karangploso dan sebagainya," katanya.

Membendung aktifitas berkerumun atau menghentikan sejenak kegiatan ekonomi​ di pasar tradisional, disadari Arbani adalah hal yang sulit.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved