Kesehatan

Reisa Broto Asmoro Bicara Soal Obat Dexamethasone yang Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona

Reisa Broto Asmoro Bicara Soal Obat Dexamethasone yang Disebut Bisa Sembuhkan Pasien Virus Corona

Editor: eko darmoko
ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA via Kompas.com
Anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro menjawab pertanyaan saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Jumat (12/6/2020). 

SURYAMALANG.COM - Reisa Broto Asmoro, anggota tim komunikasi publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, menegaskan dexamethasone bukan obat untuk mencegah virus corona.

Reisa Broto Asmoro menekankan hingga saat ini belum ditemukan vaksin atau obat tetap untuk perawatan Covid-19.

"Obat ini tidak memiliki khasiat pencegahan ini bukan penangkal Covid-19."

"Ini bukan vaksin, ini merupakan kombinasi obat-obatan," kata Reisa dalam konferensi pers dari Graha BNPB, Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Reisa menjelaskan penggunaan dexamethasone atau deksametason dalam perawatan Covid-19 hanya diberikan untuk pasien dalam kondisi berat atau kritis.

Penggunaannya pun harus diawasi secara ketat dokter atau ahli.

"Obat ini direkomendasikan untuk kasus konfirmasi positif yang sakit berat dan kritis, yaitu kasus yang membutuhkan ventilator dan bantuan pernapasan," jelasnya.

Selain itu, lanjut Reisa, konsumsi obat dexamethasone dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping.

Obat dexamethasone diberikan kepada pasien berdasarkan kriteria tertentu.

"Dexamethasone diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan reaksi pasien tersebut terhadap obat."

"Penderita yang telah mengonsumsi untuk jangka panjang tidak boleh menghentikan obat secara tiba-tiba tanpa sepengetahuan dokter," kata Reisa.

"Penggunaan jangka panjang juga ada efek sampingnya," imbuhnya.

Ia mengatakan, penggunaan dexamethasone hingga saat ini dapat mengurangi angka kematian akibat Covid-19 sebanyak 20 hingga 30 persen.

Namun, Reisa menegaskan dexamethasone tidak diperuntukkan bagi pasien Covid-19 dengan kondisi ringan.

"Obat ini tidak memiliki dampak atau bukan terapi untuk kasus-kasus konfirmasi yang akut ringan atau tanpa gejala," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved