Update Zona Merah di Jawa Timur Sabtu 27 Juni: Pamekasan Zona Oranye, Lumajang Kuning, Madiun Hijau

Berikut update zona merah di Jawa Timur Sabtu 27 Juni: Pamekasan zona oranye, Lumajang zona kuning, Madiun zona hijau.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase Freepik.com/infocovidJatim
peta virus corona dan Covid-19 

- Zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)

1. Kota Madiun

- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Upaya Bu Risma Tegaskan Protokol Ketat

Di tengah situasi pandemi seperti ini, pemerintah pusat menekankan agar sektor ekonomi juga diperhatikan.

Kondisi demikian juga dipahami oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini agar krisis ekonomi tak terjadi di Surabaya.

Risma menyebut, pihaknya bakal memaksimalkan transisi new normal ini agar upaya memotong mata rantai penyebaran Covid-19 selaras dengan upaya agar sektor ekonomi tidak anjlok.

"Yang kita lakukan, kenapa saya paksakan transisi new normal itu, memang protokolnya harus ketat," kata Risma, saat ditemui usai acara pengarahan Menkopolhukam selaku Wakil Ketua Pengarah Gugus Tugas Covid-19 Kepada Gugus Tugas Covid-19 sekitar Surabaya Raya yang berlokasi di salah satu hotel di Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Risma menyebut segala sektor di Surabaya telah diminta untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.

Misalnya, mall dan hotel juga harus menerapkan protokol dengan disiplin.

Dalam Perwali nomor 28 tahun 2020 juga sudah diatur 12 sektor agar menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin.

Risma juga mengatakan, seluruh Dinas di Pemkot terus melakukan monitoring terhadap protokol kesehatan di segala sektor tersebut. Setiap hari pemantauan dilakukan.

Jika ditemukan tempat yang bandel, memang bakal diberi peringatan tegas atau bahkan bisa pencabutan izin.

"Ini kita turun-turun, ada evaluasinya setiap hari, diberikan peringatan oleh Dinas kalau dia enggak menerapkan protokol. Sampai toko emas kita cek, nanti kalau tiga kali izinnya tak cabut kalau dia nggak melakukan perbaikan," terang Risma.

2. Kantor Kecamatan di Surabaya Tutup 2 Pekan

Beberapa kantor pelayanan kecamatan di Surabaya sementara waktu harus ditutup lantaran stafnya ditemukan reaktif saat rapid test.

Salah satu kantor kecamatan yang menyusul ditutup karena faktor Covid-19 itu adalah di Mulyorejo.

Kantor kecamatan Mulyorejo Surabaya harus ditutup selama dua pekan ke depan.

Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara mengatakan, kantor pelayanan itu memang sementara waktu harus ditutup guna mengantisipasi penyebaran virus corona. Terhitung sejak Jumat (26/6/2020) hingga 14 hari ke depan.

“Itu karena memang ditemukan ada yang reaktif,” kata Febri saat dikonfirmasi, Jumat (26/6/2020).

Di pagar kantor kelurahan dan kecamatan Mulyorejo sudah diberi papan pengumuman. Diberitahukan jika hingga 9 Juli mendatang kantor pelayanan sementara ditutup.

Febri mengatakan beberapa waktu lalu pihaknya memang melakukan rapid test di berbagai kecamatan di Surabaya secara bertahap.

Hal itu sebagai bentuk antisipasi berlapis yang dilakukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya.

Selain pemeriksaan massal untuk warga secara umum, petugas pemerintahan juga dilakukan hal serupa.

Dari pemeriksaan itulah, di lingkungan Kecamatan Mulyorejo ditemukan salah satu staf kecamatan reaktif dua orang dan staf kelurahan yang reaktif satu orang. Memang belum dipastikan yang reaktif tersebut positif virus corona.

Sehingga, Pemkot kemudian melanjutkan dengan pemeriksaan swab test. Menurut Febri, swab sudah dilakukan namun hasilnya memang masih belum keluar.

Sebagai langkah antisipasi, kantor kecamatan ditutup dan pegawainya dirumahkan.

Febri mengungkapkan, seluruh pelayanan warga bakal tetap berjalan. Sebab, Pemkot memang sudah memiliki web pelayanan bagi warga yang mau mengurus terkait dengan kependudukan.

Bisa menggunakan layanan online di klampid.disdukcapilsurabaya.id, warga dapat memanfaatkan hal itu untuk melakukan pengurusan secara daring.

Sebelumnya, kantor Kecamatan Jambangan juga dilakukan penutupan sementara. Terhitung sejak 23 Juni kemarin hingga 14 hari ke depan pelayanan di kantor ditiadakan.

Alasannya sama, yakni ditemukan staf yang reaktif saat dilakukan tes cepat itu. Namun secara umum pelayanan kepada warga tetap optimal.

“Pelayanan tetap berjalan,” pungkas Febri.

(Yusron Naufal Putra/Sarah Elnyora/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved