Virus Corona di Tulungagung
8 Tenaga Medis Tulungagung Sembuh dari Corona, Ada yang Hamil 4 Bulan
Delapan tenaga medis Tulungagung Sembuh dari corona, Satu di Antaranya Hamil 4 Bulan
Penulis: David Yohanes | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Windaru Pratiwi (24), bidan di Puskesmas Jeli, Kecamatan Karangrejo, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya, saat dijemput puluhan rekan sesama tenaga kesehatan. Mereka secara khusus menjemput Windaru dan tujuh tenaga kesehatan lain yang dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Ada delapan tenaga kesehatan yang meninggalkan Puskesmas Beji, yang menjadi penyangga pasien Covid-19. Namun keberadaan Windaru menjadi pusat perhatian, karena bidan muda ini dalam keadaan hamil empat bulan. Di tengah kebahagiaan menanti kelahiran anak pertama, Windari dinyatakan positif corona.
“Sebelumnya saya sudah 12 hari menjalani karantina di Puskesmas Bangunjaya,” ungkap Windaru.
Windaru sempat khawatir dengan janinnya, saat mulai menjalani karantina.
Namun dia sadar, jika larut dalam kesedihan kondisi kandungannya akan memburuk.
Ia kemudian berusaha menenangkan pikiran dan mengisi waktunya dengan hal-hal yang menyenangkan.
“Kangen dengan keluarga, setiap hari video call dengan suami,” ucapnya.
Selama di tempat karantina tidak ada dokter spesialis kandungan yang mendampingi Windaru.
Namun menurutnya, dokter umum merawatnya dengan sangat bagus.
Windaru pun yakin tidak ada gangguan pada janinnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad mengatakan, mereka yang sembuh adalah paramedis.
Ads empat orang berasal dari Puskesmas Jeli, Kecamatan Karangrejo dan empat dari Puskesmas Boyolangu.
Sebelumnya ada 30 paramedis di Kabupaten Tulungagung terinfeksi virus corona.
“Sekarang masih ada satu paramedis yang masih menjalani karantina. 29 lainnya sudah sembuh,” ungkap Kasil.
Selain itu ada empat dokter yang terinfeksi virus corona, namun semuanya sudah sembuh.
Paramedis yang saat ini sembuh diduga tertular dari rekan mereka yang menangani pasien.
Mereka rata-rata sudah menjalani karantina lebih dari 10 hari.
“Mereka ini berasal dari klaster pabrik rokok serta PPDT (Pelaku Perjalanan Daerah Transmisi),” ujar Kasil.
Lebih jauh dr Kasil memastikan, mereka tidak berbahaya karena tidak bisa menularkan virus corona.
Karena itu Kasil berharap agar masyarakat bisa menerima mereka .
Seluruh paramedis ini juga akan kembali bekerja seperti semula.
“Kami berikan waktu istirahat beberapa hari, nanti mereka akan kembali bekerja,” pungkas Kasil.