Virus Corona di Jember
VIDEO : Peserta UTBK SBMPTN di Jember Wajib Jalani Rapid Test, Pemkab Jember Memfasilitasi
Tes rapid yang disediakan Pemkab Jember tersebut digelar di 31 tempat se-Kecamatan Jember.Tes rapid itu digelar dalam dua tahap, menyesuaikan jadwal
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember memfasilitasi rapid test skrining awal indikasi penyebaran Virus Corona untuk calon peserta Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) tahun 2020.
Tes rapid yang disediakan Pemkab Jember tersebut digelar di 31 tempat se-Kecamatan Jember.
Tes rapid itu digelar dalam dua tahap, menyesuaikan waktu UTBK SBMPTN.
UTBK tahap I mulai 5 - 14 Juli, dan UTBK tahap II pada 20 - 29 Juli.
Pemkab Jember memfasilitasi tes rapid peserta UTBK yang berasal dari Kabupaten Jember.
Tes rapid untuk tahap I dimulai 2 Juli, sedangkan tes rapid tahap II dimulai 13 Juli.
Peserta UTBK SBMPTN melalui Universitas Jember yang berasal dari Kabupaten Jember tercatat sebanyak 4.350 orang.
Mereka tersebar di 31 kecamatan se-Kabupaten Jember.
• Harapan Wali Kota UTBK-SBMPTN di UB dan UM Untuk Peserta Malang Raya Saja Kandas, Hanya Diperketat
• Wali Kota Surabaya Risma Keluarkan Surat Edaran Pelaksanaan UTBK-SBMPTN, Peserta Wajib Rapid Test
Jumlah peserta tes rapid masing-masing kecamatan berbeda. Jika jumlah peserta tes rapid banyak, maka tes rapid digelar selama beberapa hari.
Seperti yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Kaliwates yang memilih menyelenggaran tes rapid selama lima hari.
Sebab peserta UTBK dari Kecamatan Kaliwates tercatat mencapai 617 orang.
"Karena jumlah peserta dari Kaliwates cukup banyak mencapai 617 orang, maka tes kami lakukan lima hari," ujar Camat Kaliwates Asrah JW kepada SURYAMALANG.COM, Kamis (2/7/2020).
Tes rapid di Kecamatan Kaliwates digelar pada 2, 3, dan 4 Juli untuk tahap I, serta pada 14 dan 16 Juli untuk tahap II. Tes rapid digelar di Pendapa Kantor Camat Kaliwates.
Asrah menambahkan, pihaknya membagi tes rapid dalam beberapa hari untuk menghindari kerumunan orang.
Apalagi tempat duduk di pendapa itu diatur berjarak sehingga tidak bisa menampung orang dalam jumlah banyak.