Jurnalis Meninggal Dunia
Polisi Dalami Motif Asmara Orang Ketiga Dibalik Kematian Editor Metro TV yang Dibunuh
Update Kasus Editor Metro TV Tewas dibunuh mengarahkan adanya motif asmara di balik kematian jurnalis bernama Yodi Prabowo
Penulis: Farid Farid | Editor: Adrianus Adhi
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah anak-anak yang bermain layangan menemukan mayat di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, Yodi Prabowo tewas akibat luka senjata tajam di leher dan dadanya.
Fakta tersebut, jelas dia, diperoleh berdasarkan hasil autopsi jenazah Yodi Prabowo.
"Luka di leher itu mengakibatkan robek di tenggorokan. Itu yang membuat korban meninggal dunia," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Senin (13/7/2020).
Sementara itu, tusukan di dada sebelah kiri Yodi Prabowo juga mengakibatkan luka parah.
"Untuk luka di dada itu sampai menembus tulang iga dan paru-paru," ujar dia.
Dalam kasus ini, polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di pinggir tol JORR di Jalan Ulujami Raya, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (11/7/2020).
Polisi juga mengerahkan dua ekor anjing pelacak guna mencari jejak terduga pelaku pembunuhan.
Sebelum pelacakan, anjing tersebut mengendus barang bukti pisau yang ditemukan di TKP.
Setelah dua kali pelacakan, anjing tersebut berhenti di sebuah warung kopi di dekat Danau Kapalio di Jalan Batako, Ulujami.
Anjing Pelacak
Saat olah TKP pada Sabtu (11/7/2020) kemarin, polisi mengerahkan anjing pelacak.
Polisi juga menggunakan sebilah pisau yang ditemukan di tempat penemuan jenazah Yodi Prabowo.
Pisau itu juga yang diendus anjing pelacak guna menemukan jejak pelaku.
Setelah dua kali pelacakan, anjing tersebut berhenti di sebuah warung kopi di dekat Danau Kapalio di Jalan Batako, Ulujami.