Nasional
Banjir Bandang Tewaskan 16 Orang di Luwu Utara, Maskur Selamat Karena Pohon Kelapa, Anaknya Hilang
Banjir Bandang Tewaskan Belasan Warga di Luwu Utara, Maskur Selamat Karena Pohon Kelapa, Anaknya Hilang
SURYAMALANG.COM - Banjir bandang melanda Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan mengakibatkan belasan warga meninggal dunia, Senin (13/7/2020) malam.
Di antara korban meninggal dunia dan luka, ada seorang warga bernama Maskur yang selamat dalam musibah ini.
Maskur yang tercatat sebagai warga Radda, Luwu Utara, selamat dari terjangan banjir bandang karena pohon kelapa.
Maskur mengaku sempat terseret banjir.
Namun, dirinya berhasil selamat setelah berpegangan di batang pohon kelapa.
"Saya masih selamat. Saya terus peluk batang kelapa."
"Lalu ada batang pohon pisang hanyut, itu jadi pijakan," katanya dilansir dari Tribunnews.
Meskipun berhasil menyelamatkan diri, Maskur kehilangan anaknya yang diduga terseret banjir.
Saat itu, dirinya melihat putranya sempat menyelamatkan seorang perempuan.
Namun setelah itu dirinya tak lagi melihat keberadaan anaknya.
"Tapi sampai sekarang saya tidak tahu lagi di mana anakku, semoga ia selamat," tuturnya.
Terekam dalam ingatan Maskur, banjir bandang bercampur lumpur menerjang sekitar pukul 21.00 WIB.
"Derasnya air bercampur lumpur menghantam rumah," kata Maskur di lokasi bencana, dilansir dari TribunLutra.com.
Lalu, menurut Maskur, suasana begitu mencekam.
Warga desa panik dan berusaha menyelamatkan diri.
Saat itu, dirinya menyaksikan banjir menyeret sebuah mobil yang masih ada penumpang di dalamnya.
"Di jalan itu ada mobil masih ada orangnya dihantam banjir," imbuhnya.
Sementara itu, menurut Kepala Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Makassar Mustari di Makassar, jumlah korban tewas menjadi 16 orang.
Jenazah korban sudah berhasil diidentifikasi, namun empat lainnya masih dalam proses identifikasi.
Bencana banjir bandang, menurut Mustari, juga mengakibatkan 10 orang terluka sehingga harus menjalani perawatan di RSUD Andi Djemma di Masamba.
Selain itu banjir memaksa 156 keluarga yang terdiri atas 655 orang mengungsi menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara.
Petugas juga masih mencari 23 orang yang dilaporkan hilang.
"Hari ini tim akan kembali melakukan pencarian korban dan berkoordinasi dengan tim gabungan penanggulangan bencana di Luwu Utara," kata Mustari, dilansir dari Antara.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/banjir-bandang-luwu-utara-sulawesi-selatan.jpg)