Berita Malang Hari Ini
Kadar Klorin Sungai Brantas di Kota Malang Cukup Tinggi, Hasil Uji Mikroplastik Ecoton
Dari hasil pengujian, Ecoton mendapati bahwa klorin yang dihasilnya di sungai Brantas Kota Malang cukup tinggi. Yakni diangka 0,15
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG -
Aktivis lingkungan Aktivis lingkungan dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (Ecoton) melakukan pengujian mikroplastik dengan menyusuri sungai brantas yang ada di Kota Malang, Senin (20/7).
Pengujian tersebut dilakukan di dua tempat, yakni di wilayah Jodipan dan Kidul Dalem belakang Balaikota Malang.
Dari hasil pengujian, Ecoton mendapati bahwa klorin yang dihasilnya di sungai brantas Kota Malang cukup tinggi.
Yakni diangka 0,15 yang seharusnya sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah harus diangka 0,03.
"Di sini (sungai brantas) kadar klorinnya cukup tinggi. Bahkan lima kali dari standar yang dikeluarkan oleh pemerintah," ucap Eka Clara Budiarti peneliti dari Ecoton.
Tinggi kadar klorin di sungai brantas Kota Malang diakibatkan dari banyaknya penggunaan cairan disinfektan.
Di mana larutan disinfektan tersebut terdiri dari pemutih dan detergen yang banyak digunakan pada saat pandemi Covid-19.
Tingginya kadar klorin tersebut disampaikan Eka cukup membahayakan bagi manusia dan ekosistem yang ada di sungai.
Pasalnya, klorin termasuk ke dalam jenis polutan yang cukup berbahaya.
"Klorin ini termasuk logam berat, apabila masuk ke dalam tubuh, manusia bisa mengalami diare, gangguan pencernaan dan lain sebagainya," ucapnya.
Pengujian serupa juga dilakukan oleh ITS Surabaya dan Sainstek Unair di sungai brantas Surabaya.
Rata-rata dari penelitian tersebut menghasilkan 1-300 partikel mikroplastik per meter kubik.
"Kadar yang cukup tinggi membuat ini perlu adanya tindakan serius dan mengikat dari pemerintah agar penyebaran dapat dicegah," ucapnya.
Oleh karenanya, Ecoton meminta pemerintah agar segera melakukan kebijakan yang tegas seperti memberikan imbauan terkait penggunaan plastik sekali pakai.