Virus Corona di Surabaya
VIDEO : Fenomena Belajar di Warkop Ketika Sekolah Terapkan Pembelajaran Secara Daring
Pemilik Warkop Pitulikur di jalan Ngagel (Bagong) memberikan fasilitas wifi gratis pada para siswa yang mau melakukan pembelajaran jarak jauh
Penulis: Ahmad Zaimul Haq | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pandemi Covid-19 yang belum usai membuat pembelajaran di sekolah masih harus dilakukan jarak jauh (daring). Terlebih Surabaya yang masih masuk zona merah.
Handphone dan jaringan internet kini wajib dimiliki siswa untuk mengikuti pemnelajaran jarak jauh.
Sayang tidak semua orangtua siswa bisa memberikan fasilitas itu kepada anaknya.
Melihat kondisi ini, pemilik warung kopi (Warkop) Pitulikur di jalan Ngagel (Bagong) memberikan fasilitas wifi gratis pada para siswa yang mau melakukan pembelajaran jarak jauh di warungnya.
Sejak Senin (20/7/2020) pagi, para siswa terlihat memakai seragam mendatangi warkop tersebut.
Selain itu, ia juga bisa mencegah para siswa membolos di warungnya dengan melarang siswa bermain game di warungnya.
Android dan jaringan internet menjadi perangkat wajib yang dimiliki siswa untuk memulai pembelajaran jarak jauh (PJJ) di tahun ajaran baru selama Surabaya masih di zona merah.
Sayangnya tidak semua orang tua bisa memberikan fasilitas ini pada anaknya.
• Fenomena Belajar Daring di Warkop, Di Jabung Malang Siswa Manfaatkan Wifi Warkop Untuk Tugas Sekolah
Husin Ghozali, pemilik warung mengungkapkan ia cukup prihatin melihat sejumlah orang tua yang memang tidak memiliki fasilitas internet. Sehingga ia memberikan peluang wifi gratis bagi para siswa yang mau belajar.
"Asal tidak main game, ke sini bawa perlengkannya. Saya kasih wifi gratis dan teh gratis,"ujarnya.
Cak Cong, saapan akrab Husin mengatakan dengan fasilitas ini, para siswa tetap bisa mengakses materi belajarnya.
"Karena menerapkan jaga jarak, jadinya anak-anak juga tidak terganggu dengan pengunjung lain,"lanjutnya.
Salah satu siswa yang datang ke Warkop untuk PJJ, Yohanes Bintang Siahaan , siswa SMKN 12, Surabaya mengungkapkn mendapat informasi wifi gratis dari teman-temannya.
Iapun berangkat dari rumah dengan seragam lengkap pukul 07.00 WIB menuju warkop dengan membawa buku, android dan headset.
"Sebenarnya lebih enak di sekolah, kalau ndak di sekolah rasanya ngantuk kalau belajar,"ujarnya.
Tak sendiri, Yohanes juga bersama siswa dari sekolah lainnya terlihat seksama mengikuti materi video conference dari gurunya masing-masing.