5 Amalan Sunnah untuk Umat Muslim di Bulan Dzulhijjah, Memiliki Banyak Keutamaan dan Pahala
Terangkum ada lima amalan sunnah di bulan Dzulhijjah yang dianjurkan untuk dilaksanakan oleh umat muslim.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
2. Berkurban
Menyembelih hewan kurban termasuk amal saleh yang paling utama.
Ibadah kurban ini meneladani Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail as. yang dengan taat mematuhi perintah Allah SWT.
Penyembelihan hewan kurban kurban dilaksanakan selama 4 hari, yaitu pada 10 Dzulhijjah (hari nahar), dan 11 hingga 13 Dzulhijjah (hari tasyrik).
Hewan yang disembelih dalam kurban diutamakan domba, hal ini berdasar riwayat yang menerangkan bahwa penyembelihan terhadap Nabi Ismail diganti dengan seekor domba jantan dari surga.
Nabi berkurban dengan menyembelih dua ekor domba jantan berwarna putih dan bertanduk. Beliau sendiri yang menyembelihnya dengan menyebut nama Allah dan bertakbir, serta meletakkan kaki beliau di sisi tubuh domba itu. [Muttafaq ‘Alaihi]
Namun demikian, selain domba lazimnya hewan untuk berkurban dapat berupa unta atau sapi.
3. Larangan Memotong Kuku dan Rambut
Memasuki bulan Dzulhijjah, bagi umat muslim yang ingin berkurban, ada suatu amalan sunnah yang sifatnya larangan.
Jika larangan tersebut tidak dilakukan maka dapat menambah pahala yang diterima.
Larangan tersebut yakni untuk memotong kuku dan juga rambut.
Dianjurkan bagi seseorang yang ingin berkurban, ketika sudah memasuki bulan Dzulhijjah, maka dianjurkan untuk tidak memotong kuku dan mencukur rambut.
Ustaz Adi Hidayat dalam sebuah ceramahnya menerangkan, ketentuan ini berlaku sejak tanggal 1 hingga waktu disembelihnya hewan kurban oleh shahibul qurban.
Tidak ada dosa bagi shahibul qurban yang ingin memotong kuku dan rambutnya di masa itu karena ini merupakan suatu sunnah.
Bagaimana jika niat kurban muncul di pertengahan sepuluh pertama bulan Dzulhijjah?