Dunia Demam Drama Korea Crash Landing on You, Kim Jong Un Malah Hukum Warga Korut yang Nonton Drakor

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan akan menghukum warganya yang nekat menonton Drama Korea atau Drakor.

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Soompi
Drama Korea Crash Landing on You 

SURYAMALANG.COM - Demam Drama Korea mulai dari Crash Landing on You hingga The World of the Married saat ini tengah melanda dunia. 

Meski begitu, ternyata tidak semua negara di dunia yang menikmati alur cerita dari Drama Korea salah satunya warga Korea Utara

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengumumkan akan menghukum warganya yang nekat menonton Drama Korea atau Drakor. 

Di Indonesia, Drama Korea sudah menjadi candu hingga banyak orang yang rela menunggu tiap minggunya untuk menyaksikan episode terbaru. 

Poster Drama Korea The King 2 Hearts dan Crash Landing on You
Poster Drama Korea The King 2 Hearts dan Crash Landing on You (Soompi)

Drama Korea seperti Crash Landing on You, The World of the Married, Itaewon Class hingga Romantic Doctor menjadi conton Drakor dengan rating tinggi di tahun 2020. 

Meski begitu, ternyata tidak semua orang di dunia menikmati serunya alur cerita hingga indahnya pemandangan di Drama Korea.

Warga Korea Utara harus menghadapi hukuman yang berat jika terbukti nekat menonton Drama Korea.

Korea Utara memang tak pernah berhenti orang lain terperangah. Banyak aturan yang bertentangan dengan hal-hal di dunia.

Misalnya, masyarakat Korea Utara harus membatasi diri menggunakan internet. Padahal, di dunia ini siapa yang tidak terhubung dengan internet.

Begitupula dengan norma kecantikan. Jika di dunia orang cantik itu memiliki berat badan ideal, maka di Korea Utara orang gemuk yang disebut cantik atau tampan.

Nah, baru-baru ini Kim Jong Un akan memberikan hukuman berat bagi rakyatnya jika terbukti menonton drama Korea Selatan. Apalagi mereka menirukan gaya berbicara seperti orang-orang Korea Selatan.

Kabar tersebut diunggah Express yang mengutip sebuah laporan dari Radio Free Asia (RFA).

Beberapa unggahan video yang ditayangkan menunjukkan orang-orang dirangkap dan diinterogasi jika warga Utara menikmati hiburan dari Selatan atau berbicara layaknya orang Korea Selatan.

"Menurut pembicara di video itu, 70 persen warga Korea Utara menonton film dan drama Korea Selatan. Pembicara itu memperingatkan bahwa budaya nasional kami memudar,” ujar seorang penduduk di provinsi Hamgyeong Utara kepada RFA seperti dikutip Tribunjogja.com.

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un. (AFP/KCNA VIA KNS/STR)

"Di video itu seorang petugas dari Komite Pusat Partai Pekerja mendiskusikan usaha untuk menghilangkan kata-kata dari Selatan dan menunjukkan contoh hukuman yang diberikan jika kata-kata itu dipakai puluhan pria dan wanita digunduli dan dikurung saat petugas mengintrogasi mereka,” sambungnya.

Korea Utara selalu menekankan penggunaan dialek Pyeongyang bagi orang Korea Utara.

Namun menyebarnya konsumsi hiburan dari Selatan membuat dialek Seoul populer di kalangan anak muda.

Dikatakn oleh sumber tersebut hukuman kemungkinan akan jauh lebih kejam dari yang ditunjukkan di video.

"Mulai bulan ini, pihak berwenang akan memanfaatkan berbagai teknik, termasuk hukuman legal yang lebih berat, bersamaan dengan proyek pendidikan ideologi untuk mencegah infiltrasi budaya Selatan lebih jauh lagi,” katanya
.
Seorang pejabat Kota Pyeongyang mengatakan hukuman lebih ketat akan dimulai minggu ini.

Drama Korea The World of The Married
Drama Korea The World of The Married (Instagram @transtv_corp)

"Sudah lama di Pyeongyang muncul tren di kalangan pemuda untuk menonton film dan drama serta meniru kata dan tulisan Selatan,” tambahnya.

Hingga beberapa waktu lalu, tren itu tidak jadi masalah besar di Korea Utara. Hal ini lantaran polisi menerima suap ketika mereka tahu kejadian seperti itu.

Sehingga, kasus yang tercatat tidak banyak.

“Namun, posisi pihak berwenang saat ini adalah bahwa tahap edukasi untuk remaja sudah usai, jadi hukuman legal maupun administratif untuk invasi budaya Selatan akan jauh lebih berat,” ucap sumber.

Fenomena ini pernah dibahas di drakor ‘Crash Landing on You’. Salah satu tentara di Korea Utara penasaran dengan ending drakor yang ditayangkan 10 tahun lalu di Korea Selatan.

Bisa dibilang, di Korea Utara, perputaran drakor memang sangat lambat. Orang-orang bisa menonton karena marak praktik penyelundupan USB berisi drama dan film Korea Selatan maupun barat.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved