Berita Gresik Hari Ini
VIDEO : Proyek Underpass di Gresik Belum Kantongi Izin, DPUTR akan Vidcon dengan Kemenhub
Kadis PUTR, Gunawan Setijadi mengatakan, sudah ada pengerjaan awal yaitu pembersihan semua sambil menyiapkan ruas atau jalur.
Sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Gresik, Mujid Riduan menilai pembangunan underpass di Jalan Wahidin Sudirohusodo kurang tepat. Terkesan dipaksakan, apalagi belum mengantongi izin pusat.
"Jadi, bangun disitu urgensinya apa coba. Padahal itu jalan nasional dan bukan jalan yang berpotensi menimbulkan kemacetan. Anggarannya juga besar, padahal masih banyak jalan kabupaten poros desa yang butuh disentuh seperti di wilayah selatan," kata Mujid beberapa waktu lalu.
Politisi PDI Perjuangan ini menilai, proyek tersebut sebaiknya dihentikan terlebih dahulu. Apalagi, di tengah pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah fokus melakukan penanganan yang bersifat krusial seperti covid serta pemulihan ekonomi.
"Lebih baik, stop dulu. Sambil nunggu surat Kemenhub aja, itu kan gak penting. Gak urgen. Jika serius bangun ya bangun RS di selatan. Banyak juga jalan penghubung antar kecamatan yang rusak," imbuh dia.
Sekadar informasi, jika pengerjaan underpass tersebut telah menerima izin. Maka simulasi pengalihan arus pengerjaan proyek underpass ini akan diterapkan.
Kendaraan roda dua dan roda empat dari arah Gresik Kota ke arah Terminal Bunder, bisa melalui jalan alternatif. Yaitu dari Jalan Sumatera (depan kampus Universitas Muhammadiyah Gresik) dan keluar di depan Perumahan Graha Kembangan Asri (GKA).
Sedangkan dari Bunder ke arah Gresik Kota jalan alternatifnya melalui jalan depan Perum GKA, menuju bundaran taman GKB dan putar balik keluar Pos Polisi Randuagung.
Kemudian untuk kendaraan besar dari Surabaya ke arah Bunder atau Lamongan atau sebaliknya bisa melalui jalan Mayjen Sungkono, simpang empat Segoromadu sampai simpang tiga masjid Agung Gresik.