Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa UMM Beri Pelatihan Pemasaran Online di Desa Petungsewu Dau Malang, Kuatkan Ekonomi Lokal
Dua program utama yang dijalankan yaitu pelatihan UKM bagi karang taruna dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi warga desa.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Kelompok 97 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pelatihan pemasaran online untuk UKM bagi warga RW IV Dusun Bulu Rejo, Desa Petungsewu, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jumat (21/8/2020).
Tujuan pelatihan untuk mengangkat ekonomi lokal karena dampak pandemi Covid-19.
Mereka mengangkat tema "Sosialisasi dan Strategi Menghadapi Tatanan Hidup Baru" dalam bidang pengembangan ekonomi lokal dan bidang kesehatan.
Dua program utama yaitu pelatihan UKM bagi karang taruna dan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) bagi warga desa.
Tim ini beranggotakan lima orang yaitu Jibril Maulana, Febrianto Satrio, dan Mohammad Faizal yang merupakan mahasiswa Ekonomi Pembangunan. Serta Citra Anindhita dan Mifta Amirinnisa yang merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Kegiatan yang dilakukan mereka merupakan tugas dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPPM) UMM dan dibina oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Novita Ratna Satiti SE MM.
“Di saat pandemi seperti ini, mahasiswa dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi harus bisa menjadi pelopor yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan di masyarakat melalui pengabdian," jelas Jibril, ketua tim, Jumat (21/8/2020).
Kegiatan dilaksanakan pada 19-28 Agustus 2020. Pertama, berupa pelatihan UKM di RW 4 Dusun Bulu Rejo dan RW 1 Dusun Krajan dengan kuota 40 peserta dari karang taruna.
Kedua, dilakukan pelatihan desain produk dan pemasaran online melalui Instagram dan Shopee serta Youtube.
“Output yang dihasilkan nanti adalah produk permen jelly rasa jeruk, es lilin kiko rasa jeruk, selai kacang, dan aneka sambal. Produk ini merupakan olahan dari hasil bumi pertanian masyarakat lokal”, paparnya. Sedang pada bidang kesehatan, kegiatan dilakukan oleh mahasiswa kedokteran karena sesuai dengan disiplin ilmu pengetahuannya.
“Untuk edukasi PHBS, kami melakukan sosialisasi cara menggunakan masker dengan baik dan benar. Ada juga etika batuk dan bersin, sama lomba video Tik-tok #cucitanganchallenge. Pemilihan pemenang lomba berdasar peserta yang paling semangat dan heboh. Hadiahnya cukup menarik lho”, imbuh Mifta yang bercita-cita menjadi dokter spesialis kulit dan kelamin.
Selama sesi pelatihan berlangsung, peserta antusias membuat berbagai macam olahan produk. Peserta terbagi menjadi tiga kelompok.
Hal yang paling menarik bagi peserta terdapat pada pembuatan selai kacang.
“Lho, ternyata kacang kalau digiling halus bisa mengeluarkan minyak”, ungkap Nanik yang baru mengatahui hal tersebut.