Berita Malang Hari Ini
Mahasiswa Unisma Bikin Prakarya Bermain Kartu Hanacaraka Sambil Belajar Mengenal Rempah
Dijelaskan Mukti Irawan, Ketua Tim Sedhaya (Sawuraken Budaya), kartu karya mereka diberi nama Hanacara Card. Jumlah kartu ada 40.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Dyan Rekohadi
Dijelaskan Mukti, di kegiatan KBKM, ada lomba inovasi kebudayaan dimana timnya ikut. Untuk lomba inovasi itu dengan pendekatan STEAM
Yaitu singkatan dari Sains (science), Teknologi (technology), Teknik (engineering), Seni (art) dan Matematika (mathematic).
Sebelum melaju ke regional, timnya mengajukan proposal dulu tentang apa yang ingin dimajukan di objek kemajuan kebudayaan.
Bentuknya bisa prakarya dan aplikasi. Event ini banyak diikuti kaum muda. Timnya memilih membuat prakarya.
"Untuk Provinsi Jatim ikut regional 2 Jogjakarta. Jadi, regional Jogjakarta ada dua. Untuk regional 1 bagi Provinsi DIY dan Jawa Tengah. Untuk Jatim, yang ikut prakarya ada 35 tim," terangnya.
Karena masih pandemi Covid-19, maka kegiatan dilaksanakan secara daring.
Sebelum diumumkan pada 17 Agustus 2020 lalu, ada banyak rangkaian kegiatan yang bisa diikuti peserta termasuk webinar-webinar.
Dijelaskan, juri memberi respons baik atas prakarya itu terutama edukasi rempahnya.
"Saya merasa bangga bisa lolos di regional. Dari sini juga dapat masukan bagaimana agar kartu juga bisa beraroma rempah," kata dia.
Memunculkan aroma pada kartu memungkinkan seperti dengan memilih salah satu aroma rempah dengan metode infused essense oil.
Saat ini yang beredar di pasaran ada cita rasa pala, cengkeh, sereh yang biasanya untuk aromaterapi.
Untuk menjadikan kartu ini beraroma, maka akan diujicobakan.
"Kata Bu Ambar, dosen pembimbing kami, prakarya ini akan diuruskan hakinya," jawab dia.
Ditambahkan Ambar, negara Indonesia adalah penghasil rempah luar biasa. Karena hal itulah yang menggerakkan kapal-kapal negara lain ke Indonesia.
Seperti kapal dari Inggris, Portugal, Belanda dan Spanyol. Mereka datang ke kepulauan Indonesia untuk memgambil rempah-rempah Indonesia.
"Dalam konteks saat ini, rempah dimanfaatkan untuk imunitas tubuh dan mudah didapatkan," katanya.
Sehingga terkait edukasi rempah-rempah layak dijadikan bacaan atau bahan ajar di sekolah-sekolah.