Berita Batu Hari Ini
Kakanwil Jatim Belum Mengetahui Sumber Penularan Corona di Lapas Mojokerto
belum diketahui pasti sumber penularan Covid-19 yang menjangkiti napi dan petugas Lapas Mojokerto
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Jawa Timur, Krismono, belum mengetahui pasti sumber penularan Covid-19 yang menjangkiti napi dan petugas Lapas Mojokerto. Namun, Krismono mencurigai, penularan bisa bersumber dari petugas sendiri ataupun dari barang yang dikirimkan ke lapas.
"Kami sampai sekarang belum tahu mereka tertular dari mana. Ada indikasi, bisa dari petugas atau barang yang dikirim ke lapas. Selama ini Lapas Mojokerto tidak menerima kunjungan," ungkap Krismono saat berada di Kota Batu, Rabu (26/8/2020).
Krismono menjelaskan dirinya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Mojokerto untuk memutus rantai penyebaran. Para napi dan petugas yang terkinfirmasi positif juga menjalani isolasi.
"Tentunya, begitu mendengar ada terpapar, kami telekonferensi seluruh satuan kerja agar melaksanakan protokol kesehatan. Lalu memenuhi kebutuhan makanan dan pola hidup baik. Makanan bergizi dan penuh vitamin. Kalau mereka tidak rajin, kami tidak tahu corona ini berada," ungkapnya.
Dijelaskan mantan Kalapas Klas 1 Malang ini, ada 25 ribuan warga binaan di seluruh Jawa Timur.
Jumlah itu berkurang sekitar 8 ribuan setelah adanya program asimilasi.
Warga binaan yang berusia lanjut dan memiliki komorbit dikatakan Krismono memiliki risiko tinggi.
Oleh sebab itu, ia menginstruksikan kepada seluruh kepala lapas agar penerapan protokol kesehatan benar-benar dilakukan dengaan baik.
"Kami pun belum bisa menerima tahanan dari Polres atau Polsek, kecuali tahanan A3 atau sudah inkrah. Ketika masuk pun, ada waktu 14 hari untuk masuk ruang isolasi," jelasnya.
Jawa Timur menempati urutan kedua setelah Sumatera Utara dengan jumlah warga binaan terbanyak.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 14 orang dari Lapas Klas 2B Mojokerto positif terpapar Covid-19.
Mayoritas mereka terpapar Covid-19 tanpa gejala klinis.
Yang positif corona itu terdiri atas sembilan petugas maupun pegawai dan lima warga binaan.
Adapun petugas Lapas positif Covid-19 adalah empat penjaga, empat staf dan satu tenaga kesehatan.
Sedangkan, lima Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) positif Covid-19 merupakan warga binaan laki-laki kasus narkotika dan kasus penipuan.