Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja Tulungagung Bikin Resah karena Akan Diaktifkan Lagi

Penulis : David Yohanes, Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - 
Pelaku wisata di Agrowisata Belimbing Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu dibuat resah dengan rencana pengaktifan kembali Instalasi Pengelolaan Lumpur Tinja (IPLT).

Sebab IPLT ini berada tidak jauh dari lokasi Agrowisata Belimbing, salah satu destinasi wisata andalan di Tulungagung.

Lokasi IPLT ini berada di ujung area Agriwisata Belimbing, dekat dengan sungai.

Di sebelah utara instalasi ini terdapat Hutan Kota, salah satu Ruang Terbuka Hijau yang dipakai rekreasi keluarga.

Selepas itu terdapat hamparan kebun belimbing milik warga, serta permukiman penduduk.

“Jarak rumah paling dekat dari IPLT tidak sampai 50 meter. Jadi sudah sangat tidak layak,” ujar Kepala Desa Moyoketen, Sunyoto.

Sunyoto mengaku diminta Pemkab Tulungagung, untuk mengomunikasikan rencana pengaktifan kembali IPLT itu kepada warga.

Namun ternyata terjadi penolakan yang keras di antara warga.

Sebab wilayah itu dinilai sudah tidak layak menjadi lokasi IPLT.

“Kawasan itu sudah padat penduduk dan menjadi lokasi wisata. Sudah tidak layak untuk menjadi tempat pembuangan limbah lumpur tinja,” tegas Sunyoto.

Sunyoto bersama warga usul, IPLT itu diubah menjadi tempat rekreasi seperti waterboom atau kolam renang.

Keberadaan tempat rekreasi itu justru bisa menunjang Agrowisata Belimbing yang sudah ada.

Sebab meski yang dibuang sudah berupa lumpur, namun masih menyebabkan bau menyengat.

Jika dari kejauhan, bau lumpur tinja ini mirip kentut manusia atau selokan.