Virus Corona di Malang

UPDATE Virus Corona di Malang Batu Surabaya Jatim, Sabtu 29 Agustus 2020: Malang Raya Positif 2200

Berikut update virus corona di Malang Batu Surabaya Jawa Timur, Sabtu 29 Agustus 2020: Malang Raya total positif Covid-19 2200, Surabaya 11873.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase freepik.com
ilustrasi wanita memakai masker dan update virus corona di Malang 

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

- Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:

Supervisi Penanganan Klaster Covid-19 di Ponpes Blokagung Banyuwangi

Kemenkes RI dan Satgas Covid 19 Banyuwangi koordinasi tangani klaster pondok pesantren.
Kemenkes RI dan Satgas Covid 19 Banyuwangi koordinasi tangani klaster pondok pesantren. (SURYAMALANG.COM/Haorrahman)

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan supervisi terhadap penanganan klaster Ponpes Blokagung di mana didapati banyak santri yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Jumlah santri yang terkonfirmasi Covid-19 pun masih terus bertambah hingga kini.

Setelah Kamis (27/8/2020) santri yang dinyatakan positif Covid-19 mencapai 110 orang, kini Jumat (28/8/2020), terdapat tambahan 89 santri lagi.

Sehingga total per hari ini jumlah santri yang positif Covid-19 mencapai 199 santri.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, kasus ini memang butuh penanganan yang luar biasa.

"Ini butuh penanganan luar biasa karena ini bukan kasus biasa. Butuh penanganan dari orang-orang dengan trek record yang baik," kata Anas.

Anas mengatakan tim medis dari Kemenkes adalah mereka yang telah berpengalaman dalam menangani pasien covid 19 di Wisma Atlet.

Budi Hidayat, Sektetaris Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes mengatakan, dalam penanganan klaster ponpes ini sudah satu persepsi dengan Bupati Banyuwangi.

"Kita sudah satu persepsi. Ini masalah kita bersama. Kita bisa tangani dengan tepat, cepat, dan komprehensif," kata Budi.

Budi mengatakan telah menyiapkan tim kesehatan. Tim tersebut merupakan tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, epdimologo, sanitarian, entomoloog, ahli gizi, dan psikolog.

"Kami akan melakukan karantina dan tangani secara komprehensif," kata Budi.

Selain karantina menurut Budi, tim akan lakukan swab pada seluruh santri.

Tim kesehatan telah menyiapkan 6000 alat PCR untuk lakukan swab, yang nantinya akan dikirimkan ke Jakarta dan Surabaya.

"Selain itu kita akan beri obat, lalu kita tunggu 14 hari," katanya.

Budi mengatakan dalam penangan klaster Ponpes ini lebih mengedepankan persuasif dan komunikasi dengan pihak pondok.

Jumat (28/8/2020) malam Budi dan tim langsung mendatangi Ponpes Darussalam untuk koordinasi dengan pengurus Ponpes.

"Kami akan back up, leading sektornya dari Dinas Kesehatan Banyuwangi," tambah Budi.

Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr Widji Lestariono mengatakan, total saat ini terdapat 341 kasus Covid-19 di Banyuwangi, di mana 84 di antaranya sudah sembuh.

Rio mengungkapkan, upaya penanganan Covid-19 di pesantren terus menjadi perhatian utama satgas.

Sejak ada laporan pertama ditemukan santri yang bergejala, tim kesehatan terus melakukan penanganan.

Penanganan dilakukan sinergis bersama Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, Pemkab Banyuwangi, dan jajaran TNI serta kepolisian.

Bahkan, sejak tiga hari lalu telah dibangun mini hospital untuk percepatan penanganan para santri.

Rumah sakit mini ini dilengkapi sarana pemeriksaan lengkap untuk menunjang proses pemeriksaan kesehatan santri.

Mini hospital ini dilengkapi berbagai peralatan dan sarana pemeriksaan lengkap, hingga tim medis yang siaga setiap hari.

Tim kesehatan dari sejumlah Puskesmas yang lokasinya dekat dengan ponpes itu juga telah dijadwalkan secara bergantian untuk berjaga di mini hospital.

“Setiap hari ada dokter dan perawat yang berjaga di sana. Tentu dengan mengunakan alat pelindung diri (APD) untuk menjaga keselamatan mereka,” ujar dr. Rio.

Kini, petugas masih secara masif melakukan pengawasan perkembangan jumlah pasien.

Tracing dan penanganan gencar terus dilakukan. Uji swab telah dilakukan ke lebih dari 700 santri. Ini dilakukan untuk memutus rantai penularan.

“Setiap hari kami lakukan tracing, pengambilan swab di lokasi pondok sudah kami lakukan tiga kali. Memang konsekuensinya berat, karena pasti akan ada penambahan kasus dalam skala besar. Namun, atas nama kesehatan, santri yang terpapar harus segera diketahui untuk menjamin serta menjaga kesehatan mereka. Doakan semoga semua segera pulih,” pungkas Rio. 

(Haorrahman/Sarah/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved