Virus Corona di Batu

Hampir 600 Orang di Ponpes Al Izzah Batu Jalani Swab Test, Hasil yang Positif Covid-19 Belum Pasti

Dewanti mengaku belum mengetahui hasil tes usap. Tes usap dilakukan pada Minggu lalu. Jumlahnya pun ratusan. Tes usap dilakukan di pondok laki-laki.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Benni Indo
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko saat menjelaskan tentang proses tes usap di Al Izzah, Selasa (15/9/2020). 

Penulis : Benni Indo , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, BATU – Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan bahwa hampir 600 orang di Ponpes Al Izzah menjalani tes usap atau swab test.

Tes usap masal dilakukan karena pemerintah tidak bisa lagi melacak pasca ditemukannya satu santri positif Covid-19 beberapa waktu lalu.

“Bukan ada temuan apa, karena kami mengetahuinya dari yang positif pertama itu sudah semingguan. Sehingga kami tidak bisa lacak siapa saja yang dekat. Kalau lebih dari semingguan, sudah komunikasi dengan siapa saja. Swab dari Dinkes Provinsi Jatim, RS Karsa Husada, RS Baptis, termasuk RSSA. Hasilnya dibawa ke laboratorium langsung ke Kemenkes,” ujar Dewanti, Selasa (15/9/2020).

Namun Dewanti mengaku belum mengetahui hasil tes usap. Tes usap dilakukan pada Minggu lalu. Jumlahnya pun ratusan. Tes usap dilakukan di pondok laki-laki.

“Saya belum memperbaharui data siang ini, jadi kemarin saya dapat laporan dari dr Kartika, masih swab belum ada hasilnya, masih di lab. Semoga tidak banyak yang positif. Semoga negatif semua. Tidak hanya santri, orang yang melayani, tukang masak, dan pengajar juga diswab,” ujarnya.

Kasus pertama di lingkungan Ponpes Al Izzah menimpa seorang santri asal Surabaya.

Santri Al Izzah yang pertama kali terjangkit positif Covid-19 dinyatakan pada 23 Agustus lalu.

Tepat pada 2 September lalu, kasus pertama ini mencuat ke publik setelah menjadi laporan pemberitaan media massa.

Sejak Senin hingga Selasa, (15/9/2020) tidak terlihat ada aktivitas. Pintu gerbang ditutup total dan tidak berkenan menerima kunjungan dari pihak luar Ponpes.

Tenda pos penjagaan didirikan di luar pintu gerbang pondok laki-laki. Biasanya petugas jaga ditempatkan di pos yang berada di dalam, dekat gerbang masuk.

"Tidak ada aktivitas sama sekali sejak Minggu (13/9/2020). Seluruh santri dan guru-guru masih karantina mandiri. Santri ada di kamarnya masing-masing," kata petugas jaga.

Dari penuturan petugas jaga, seluruh warga di lingkungan ponpes ini, mulai dari santri, guru hingga petugas kebersihan dan juru masak telah menjalani tes swab pada Minggu. Pihak pondok mengatakan, kiriman paket tidak bisa diantarkan langsung ke Ponpes laki-laki.

"Barang ditampung di sini dulu. Saya yang bertugas menerima kiriman datang. Di sana tidak menerima kunjungan dari manapun," kata Humas Al Izzah Mahfudz Irwan.

Ia tak mengelak jika telah dilakukan uji swab kepada warga yang bermukim ataupun beraktivitas di lingkungan Al Izzah.

Namun ia tak mau berkomentar panjang jika uji swab yang dilakukan berkenaan munculnya insidensi kasus baru yang kabarnya menjangkiti 31 santri Al Izzah.

"Coba tanya kepada Pak Aziz selaku Koordinator Satgas di Al Izzah. Pastinya swab kemarin, rekomendasi dari pihak provinsi menindaklanjuti kasus pertama," ujar Mafudz.

Sementara itu, Kepala Desa Sumberejo, Riyanto mengaku mendengar rumor itu dan berkembang luas di masyarakat sejak Minggu lalu. Meski begitu pihaknya belum bisa memastikan akurasi kabar burung tersebut.

Riyanto hanya mengatakan, jika Al Izzah pernah berkoordinasi dengan Pemdes pada Agustus lalu terkait karantina lokal di lingkungan Ponpes.

Karantina lokal ini merupakan buntut dari kasus pertama Covid-19 yang menimpa santri asal Surabaya.

Ia berharap agar pihak terkait maupun Al Izzah bisa segera memberikan keterangan menanggapi beredarnya rumor itu.

Apalagi ini menyangkut penyakit menular sehingga perlu dilakukan tindakan tepat. Terlebih jika rumor ini memang betul demikian, maka akan semakin menambah beban Pemkot Batu untuk melandaikan kurva penularan.

"Kami harap secepat mungkin segera diluruskan rumor yang berkembang. Agar tidak terjadi misinformasi yang mempengaruhi kondusifitas sosial di Desa Sumberejo," kata dia.

Per 15 Agustus 2020, tercatat ada tambahan lima orang positif Covid-19 di Kota Batu.

Ada 47 orang aktif menjalani perawatan. Ada 264 yang sembuh sedangkan yang meninggal dunia sebanyak 26 orang.

Total secara akumulatif, ada 340 kasus di Kota Batu.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved