Anak di Sidoarjo Terpukul Akibat Covid-19, Ayah & Ibu Meninggal Selang 30 Menit, Esoknya Nenek Wafat

Anak di Sidoarjo terpukul akibat Covid-19, Ayah dan Ibu meninggal selang 30 menit, esoknya nenek wafat, kini hidup sebatang kara

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Suryamalang.com/kolase twitter @Nonameaja35
kisah viral anak di Sidoarjo kehilangan kedua orangtuanya akibat Covid-19 

Singkat cerita, pada 11 Juni 2020, mungkin menjadi hari yang tidak bisa dilupakan oleh Fridan.

Pada hari itu, Syah Fridan Alif harus kehilangan kedua orangtuanya sekaligus. 

"Pada 11 Juni pukul 07.00 WIB, mama saya meninggal, disusul pukul 07.30 WIB, ayah saya juga meninggal," cerita Syah Fridan Alif .

Keesokan harinya, Syah Fridan Alif kembali mendapat kabar duka neneknya yang dirawat di rumah sakit sama dengannya, juga berpulang untuk selama-lamanya.

Hal itu membuat Syah Fridan Alif sangat terpukul.

"Dirawat di rumah sakit juga sendirian, tidak ada keluarga yang nungguin, jadi sedih kalau ingat itu," ucap Fridan.

Ilustrasi situasi aktivitas masyarakat saat pandemi Covid-19
Ilustrasi situasi aktivitas masyarakat saat pandemi Covid-19 (Kompas.com)

Syah Fridan Alif menceritakan, ayah, ibu, dan neneknya memiliki penyakit penyerta atau yang disebut dengan komorbid.

Ayah dan neneknya memiliki penyakit diabetes, sedangkan ibunya mengidap penyakit hipertensi.

Saat ini, kondisi Syah Fridan Alif sudah membaik setelah mendapat perawatan di rumah sakit selama 18 hari.

"Saya sendiri menggunakan oksigen selama lima hari pada awal perawatan," ujar Fridan.

Kini, Fridan hanya tinggal seorang diri setelah ditinggal pergi untuk selama-lamanya oleh ayah, ibu, dan sang nenek.

"Serumah memang ada empat orang, tapi saya sendirian sekarang. Saya sehari-hari jualan pulsa, alhamdulillah masih cukup untuk kebutuhan sehari-hari," lanjut Syah Fridan Alif.

"Kalau anggota keluarga lain alhamdulillah masih support, tapi memang jaraknya jauh-jauh, jadi tidak bisa setiap saat bertemu," lanjut dia.

Proses pemakaman pasien Covid-19 berusia 57 tahun di Sidoarjo.
Proses pemakaman pasien Covid-19 berusia 57 tahun di Sidoarjo. ()

Dengan cerita yang ia bagikan ini, Syah Fridan Alif berharap tidak ada lagi orang yang meremehkan Covid-19.

Pasalnya, dia dan keluarganya sudah menjadi korban.

"Ya Covid-19 ini enggak main-main ya. Keluarga saya sudah kena semua. Semoga orang-orang tidak mengalami seperti yang saya alami," pungkas Syah Fridan Alif menutup pembicaraan.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved