Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Minggu 20 September 2020: Positif Corona 2992 Sembuh 2247

Terhitung sampai hari Minggu 20 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 2

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi saat pandemi Covid-19 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Minggu 20 September 2020.

Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Terhitung sampai hari Minggu 20 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 2992 orang.

Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 869 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 1732 dari Kota Malang.

Sedangkan di Kota Batu, ada 391 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Sejauh ini ada 2042 pasien positif virus corona atau Covid-19 yang dinyatakan sembuh berasal dari tiga wilayah Malang Raya.

Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Minggu 20 September 2020: Positif Corona 2992 Sembuh 2247
Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Minggu 20 September 2020: Positif Corona 2992 Sembuh 2247 (Kompas.com)

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:

- update virus corona di Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 1732 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1210 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 166 orang

Pasien Suspek = 2220 orang

Pasien Dalam Pantauan = 356 orang

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 869 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 759 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 7 orang

Isolasi di rumah = 47 orang

Gedung observasi = 3 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 56 orang

Pasien Suspek = 1441 orang

- update virus corona di Kota Batu

Pasien Positif Covid-19 = 391 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 278 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 29 orang

Pasien Suspek: 461 orang

- update virus corona di Jawa Timur

Pasien Positif Covid-19 = 40372 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 32822 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 2942 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 4608 orang

Pasien Suspek = 7405 orang

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Sembilan Rumah Sakit Rujukan Covid-19 di Malang Raya Dapat Bantuan Ventilator dari Pemprov Jatim

Kegiatan pemberian bantuan ventilator kepada rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya dan Blitar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang langsung diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di safe house rumah isolasi mandiri Kota Malang, Sabtu (19/9/2020).
Kegiatan pemberian bantuan ventilator kepada rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya dan Blitar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang langsung diberikan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di safe house rumah isolasi mandiri Kota Malang, Sabtu (19/9/2020). (SURYAMALANG.COM/Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah)

Sebanyak sembilan rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya mendapatkan bantuan ventilator dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sabtu (19/9/2020).

Ke sembilan rumah sakit tersebut di antaranya ialah RST Soeparaoen Kota Malang, RS Lavalette Kota Malang, RSSA Malang, RS Muhammadiyah Malang, RSI Aisyah Kota Malang, RS Islam Kota Malang, RS Wava Husada Kabupaten Malang, RSUD Kanjuruhan Kabupaten Malang dan RS Prima Husada Kabupaten Malang.

Penyerahan bantuan tersebut diberikan secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di safe house isolasi mandiri Jalan Kawi Kota Malang.

Pihaknya juga menyerahkan dua ventilator untuk RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dan RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Kabupaten Blitar.

Serta menyerahkan bantuan berupa masker, bantuan langsung tunai dan penyerahan bantuan subsidi upah.

"Total ada 11 ventilator yang kami serahkan untuk rumah sakit rujukan Covid-19 di Malang Raya dan Blitar. Insyallah besok akan kami distribusikan lagi ke Bojonegoro, Probolinggo dan Banyuwangi," ucapnya.

Dalam pidatonya, Khofifah mengatakan, bahwa bantuan ventilator atau alat bantuan pernapasan tersebut merupakan bantuan dari USAID.

Sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 yang menerima bantuan ventilator sebelumnya telah mengirimkan surat untuk meminta bantuan ventilator.

Ventilator tersebut diperlukan, guna membantu rumah sakit rujukan dalam menangani pasien Covid-19.

"Seluruh penerima ventilator, akan diberikan pelatihan oleh tim dari USAID. Hal itu kami lakukan guna memastikan proses penggunaannya, keselamatan, dan lainnya, maka akan dilakukan training secara virtual untuk seluruh penerima ventilator," ucapnya.

Mantan menteri sosial Republik Indonesia berharap, dengan bantuan ventilator tersebut nantinya dapat meningkatkan kesembuhan pasien positif Covid-19.

Mengingat Jawa Timur, kata dia meraih peringkat tertinggi di seluruh provinsi di Pulau Jawa dengan tingkat kesembuhan pasien Covid-19.

"Upaya penanganan covid-19 akan terus kami maksimalkan. Diharapkan angka kesembuhan covid-19 di Jawab Timur terus meningkat," ucapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang kekurangan alat ventilator untuk menangani pasien Covid-19.

Hingga akhirnya pihaknya meminta rumah sakit rujukan yang membutuhkan alat ventilator tersebut untuk berkirim surat ke Pemprov Jatim agar segera ditindaklanjuti.

Juru Bicara tim satgas Covid-19 Kota Malang, dr Husnul mengatakan, sebenarnya ada sejumlah pertimbangan agar rumah sakit rujukan Covid-19 mendapatkan pinjaman alat ventilator tersebut.

Salah satunya ialah berkaitan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengoperasikan alat ventilator tersebut.

Menurutnya, setiap rumah sakit harus memiliki tenaga ahli yang sudah terverifikasi untuk mengoperasikan alat ventilator tersebut.

"SDM-nya ya dari rumah sakit bersangkutan. Tenaga kesehatan harus menjalani pelatihan khusus ventilator. Pelatihan itu diberikan biasanya oleh rumah sakit, pada bagian pengembangan SDM, yang nantinya ada pelatihan ventilator, ICU, dan lainnya," ucapnya.

Secara teknis, disampaikan dr Husnul alat ventilator tersebut nantinya akan dioperasikan secara khusus.

Artinya, satu ventilator biasanya dioperasikan oleh empat hingga enam orang yang sistem kerjanya dilakukan secara terjadwal.

"Nanti itu tergantung rumah sakitnya. Misalkan Lavalette atau Unisma, mengajukan dua, dan diterima dua, maka dia harus siap tenaga, minimal delapan untuk operasionalnya. Karena satu shift itu ada empat sampai enam orang," tandasnya. (Rifky Edgar)

2. Bayi Usia 5 Bulan Positif Covid-19, Kasus Positif Virus Corona di Nganjuk Bertambah Jadi 398 Orang

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto (kiri) dan Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan covid-19 Kabupaten Nganjuk gelar apel kesiapan.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto (kiri) dan Tim pemburu pelanggar protokol kesehatan covid-19 Kabupaten Nganjuk gelar apel kesiapan. (SURYAMALANG.COM/Ahmad Amru Muiz)

 Seorang bayi yang masih berusia 5 bulan dikonfirmasi positif Covid-19 di Nganjuk.

Bayi perempuan itu masuk dalam daftar 7 kasus positif Covid-19 baru di Nganjuk pada Jumat (18/9/2020).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Nganjuk, Dr Hendriyanto mengatakan, ke tujuh kasus konfirmasi positif corona tersebut terdiri dari tiga orang laki-laki dan empat orang perempuan.

"Salah satu kasus terkonfirmasi positif corona tersebut seorang bayi perempuan usia 5 bulan asal Kecamatan Berbek dengan keluhan panas dan kejang. Saat ini bayi perempuan tersebut sedang dirawat di RS Bhayangkara Nganjuk," kata Hendriyanto, Jumat (18/9/2020) malam.

Sedangkan untuk enam kasus baru terkonfirmasi positif corona lainya, dijelaskan Hendriyanto, berusia antara 40 tahun hingga 70 tahun.

Di mana tiga warga positif corona tersebut telah meninggal dunia.

Yakni seorang laki-laki usia 40 tahun asal Kecamatan Loceret meninggal pada 13 September 2020 di RSUD Nganjuk, kemudian seorang laki-laki usia 50 tahun asal Kecamatan Lengkong meninggal dunia pada 16 September 2020 di RSUD Kertosono, dan seorang wanita usia 53 tahun asal Kecamatan Sukomoro yang meninggal pada tanggal 12 September 2020 di RS Bhayangkara Nganjuk.

"Untuk warga yang meninggal dunia tersebut baru diketahui kalau positif corona setelah hasil tes Swab keluar hari ini. Namun untuk pemakaman sudah dilakukan dan mengikuti protokol covid-19," ucap Hendriyanto.

Dengan adanya tambahan 7 kasus baru positif virus corona itu Jumlah kasus terkonfirmasi positif covid-19 di Kabupaten Nganjuk terus mengalami penambahan hingga mencapai 398 orang.

Di samping tambahan kasus positif corona, menurut Hendriyanto, hari ini juga ada penambahan enam warga positif corona dinyatakan sembuh. Hal itu dapat menambah optimisme semuanya kalau covid-19 bisa sembuh.

Meski demikian, tambah Hendriyanto, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meminta semua warga di Kabupaten Nganjuk tetap waspada dan hati-hati serta tetap menjalankan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona.

Yakni dengan memakai masker, cuci tangan, jaga jarak, tidak berkumpul dan lainya.

"Saat ini tim pemburu pelanggar protokol kesehatan pencegahan covid-19 intensif bergerak menjalankan instruksi Presiden nomor 6 tahun 2020. Untuk itu kami mengharap warga tidak melanggar protokol kesehatan karena itu semua demi keselamatan warga itu sendiri," tutur Hendriyanto. (Ahmad Amru Muiz)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved