Berita Batu Hari Ini

Gabungan Asosiasi Jasa Konstruksi Dorong Pemkot Batu Buat Regulasi Utamakan Kontraktor Dalam Kota

Organisasi kontraktor di Kota Batu membentuk Gabungan Asosiasi Jasa Konstruksi Kota Batu.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
benni indo/suryamalang.com
Ketua Gapeknas Kota Batu, Edwin Setyo Adwiranto (kiri) dan Ketua Gapensi Kota Batu, Hendra Angga Shonata saat memberikan keterangan pers terkait dinamika pembangunan di Kota Batu, Jumat (25/9/2020). 

SURYAMALANG.COM | BATU - Organisasi kontraktor di Kota Batu, yakni Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional (Gapeknas) dan Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi), membentuk Gabungan Asosiasi Jasa Konstruksi Kota Batu. Mereka mendorong Pemkot Batu agar mengutamakan sumber daya manusia asal Batu ketika ada proyek pembangunan.

Mereka menilai, para kontraktor asal Batu menjadi kelompok minoritas di rumahnya sendiri selama ini. Sedangkan kontraktor asal luar Batu menjadi dominan. Ketua Gapeknas Kota Batu, Edwin Setyo Adwiranto mengatakan, SDM di Kota Batu sebetulnya tidak kalah dari yang lainnya.

Banyak anak-anak Batu yang menamatkan pendidikan teknik di perguruan tinggi. Gabungan Asosiasi Jasa Kontruksi Kota Batu menilai perlunya regulasi agar kontraktor asal Kota Batu memiliki peran lebih luas dalam pembangunan di kotanya sendiri.

Di sisi lain, pihaknya tengah menggodok program pelatihan tenaga ahli berkaitan dengan Sertifikat Keterampilan (SKT) dan Sertifikat Keahlian (SKA) di bidang jasa konstruksi.

"Kami lebih mengacu pada program untuk menjaga kualitas pembangunan di Kota Batu," terangnya, Jumat (25/9/2020).

Dengan menggandeng anak-anak asli Batu dalam pembangunan kota, maka akan menggerakan perekonomian juga.

Apalagi, pada akhirnya pembangunan yang dilakukan akan dinikmati oleh masyarakat Kota Batu sendiri.

Edwin menyadari tidak semua proyek dapat dikerjakan oleh kontrakor asal Kota Batu.

Kontraktor asal luar kota tetap dibutuhkan, namun kontraktor asal Kota Batu sendiri seyogianya menjadi prioritas.

Sekretaris Gapeknas Kota Batu, AA Arthur J Tampi menceritakan pengalamannya, invenstasi yang masuk ke Kota Batu, seringkali dikerjakan pihak luar kota.

Ia pun mengharapkan pekerjaanya dapat dilaksanakan oleh orang Kota Batu.

"Kami ingin menggerakan pemerintah agar ada kebijakan pembangunan di Kota Batu yang melibatkan orang lokal. Di sinilah fungsinya asosiasi untuk mendorong regulasi investasi yang melibatkan pengusaha lokal," terangnya.

Ia mencontohkan Pemkab Lumajang yang memilki regulasi untuk mengedepankan kontraktor lokal.

Menurutnya, Pemkot Batu juga bisa membuat regulasi serupa.

Ketua Gapensi Kota Batu, Hendra Angga Shonata berpendapat bahwa pembangunan di Kota Batu menjadi tanggungjawab bersama.

Ia juga meyakini bahwa anak-anak asli Kota Batu bisa membangun kotanya sendiri.

"Tanggungjawab kita membuat anggota lebih baik dan maju supaya bisa eksis dalam pembangunan," ujarnya.

Dengan bergabungnya dua organisasi tersebut, Angga meyakini dapat memberikan kesempatan bagi kontraktor asal Batu berkarya di rumahnya sendiri.

Ia menegaskan, kolaborasi menjadi langkah awal meningkatkan kapasitas dan kualitas bangunan maupun SDM.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved