Virus Corona di Kediri

Pasien Covid-19 Umur 70 Tahun di Kota Kediri Jalani Isolasi Kedua di RS Kilisuci, Hasil Swab Beda

Entah mengapa pihak keluarga kemudian melakukan pemeriksaan swab ulang di laboratorium Surabaya, yang hasilnya tidak disampaikan

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Didik Mashudi
Rumah Sakit Kilisuci tempat isolasi pasien positif Covid 19 warga Kota Kediri, Sabtu (26/9/2020). 

Penulis : Didik Mashudi , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Satu orang pasien Covid-19 kota Kediri harus keluar-masuk Rumah Sakit Kilisuci yang merupakan pusat isolasi di kota Kediri lantaran hasil swab yang beda.

Dinas Kesehatan Kota Kediri akan menjemput salah satu warga Perumahan Persada Sayang, Kota Kediri yang terkonfirmasi Covid-19.

Pasien tersebut dijadwalkan kembali mengikuti isolasi ulang di Rumah Sakit Kilisuci setelah keluarnya hasil laboratorium Provinsi Jawa Timur.

Padahal ia baru saja meninggalkan rumah sakit itu karena hasil swabnya negatif.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kota Kediri dr Fauzan Adima, M.Kes menjelakan, pasien berusia 70 tahun ini melakukan swab secara mandiri di laboratorium swasta pada 15 Agustus 2020.

Hasil pemeriksaannya dinyatakan positif.

Atas kesadarannya sendiri, pasien tersebut mendatangi Rumah Sakit Kilisuci untuk memeriksakan diri dan melakukan isolasi pada 20 Agustus 2020.

Sesuai prosedur penanganan pasien terduga Covid-19, petugas Rumah Sakit Kilisuci melakukan uji swab dan mengirimkannya ke Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan (BBTKL) Surabaya pada 21 Agustus 2020.

“Swab dari BBTKL Surabaya yang keluar 29 Agustus 2020 hasilnya negatif. Sehingga tanggal 31 Agustus 2020 dipulangkan dari RS Kilisuci,” kata dr Fauzan Adima, M.Kes, Sabtu (26/9/2020).

Entah mengapa pihak keluarga kemudian melakukan pemeriksaan swab ulang di laboratorium Surabaya, yang hasilnya tidak disampaikan kepada Dinas Kesehatan Kota Kediri.

Hingga kemudian Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur mengeluarkan pemberitahuan bahwa pasien tersebut dinyatakan sebagai kasus terkonfirmasi positif pada 22 September 2020.

“Sehingga keesokan harinya yakni tanggal 23 September 2020 Wali Kota Kediri mengumumkan secara resmi sebagai kasus terkonfirmasi,” jelas Fauzan Adima.

Saat ini pihak Dinas Kesehatan Kota Kediri akan melakukan penjemputan kepada yang bersangkutan untuk kembali menjalani isolasi ulang di Rumah Sakit Kilisuci.

Dokter Fauzan juga memastikan kondisi kesehatan pasien dalam keadaan baik. Cycle Threshold (CT) sudah tinggi sehingga tidak menularkan kepada orang lain.

“Virusnya sudah tinggal cangkangnya saja,” jelasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved