Jendela Dunia
Bagaimana Bulan Terbentuk Hingga Akhirnya Disebut sebagai Satelit Alami di Orbit Planet Bumi?
SURYAMALANG.COM - Planet Bumi memiliki satelit alami, Bulan, yang bisa dilihat dengan mata telanjang oleh penduduk Bumi.
Materi ini perlahan-lahan terakumulasi menjadi satu objek besar, yakni Bulan.
Sementara Bulan lain di tata surya ini, dulunya adalah asteroid, bongkahan batuan yang terlalu kecil untuk menjadi planet.
Asteroid-asteroid ini terlalu dekat dengan primernya dan ditarik ke orbit oleh gaya gravitasi.
Kebanyakan bulan terbuat dari batu, tetapi banyak juga yang mengandung banyak es, gas, dan bahan kimia lainnya.
Europa, bulan terbesar yang mengorbit Jupiter, memiliki permukaan es yang dapat menutupi lautan cair.
Beberapa bulan juga memiliki aktivitas vulkanik atau geologi.
Misalnya, para ilmuwan telah mengamati gumpalan vulkanik yang naik 300 km dari permukaan Io, salah satu bulan Jupiter lainnya.
Bulan lain, termasuk Bulan Bumi, menunjukkan sedikit, bahkan tidak ada tanda-tanda aktivitas geologi, meskipun mereka mungkin lebih aktif di masa lalu.
Pada tahun 2010, para astronom telah menemukan 166 bulan yang mengelilingi planet di tata surya kita, yang mana 99 Bulan di antaranya telah ditemukan sejak tahun 2000.
Jupiter adalah planet dengan jumlah Bulan terbanyak, yakni lebih dari 63 Bulan.
Namun, planet ini bukan satu-satunya yang memiliki bulan paling banyak.
Sebab, planet Saturnus juga memiliki sekitar 60 bulan.
Sedangkan Uranus memiliki 27 bulan, dan Neptunus memiliki 13 bulan.
Sedangkan Mars hanya memiliki 2 Bulan, dan Bumi hanya memiliki satu Bulan.
Venus dan Merkurius tidak memiliki bulan.