Gempa Bumi di Lumajang

Gempa Bumi Magnitudo 4,3 SR Guncang Lumajang, BPBD Beri Pesan Ini ke Warga

Kabupaten Lumajang kembali diguncang gempa pada Senin dini hari (12/10) sekira pukul 01.02 WIB. Kekuatan gempa kali ini magnitudo 4,3 SR

Penulis: Tony Hermawan | Editor: isy
tony hermawan/suryamalang.com
Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi (kanan) saat menunjukkan alat pendeteksi gempa dan tsunami atau Warning Receiver System New Generasi (WRS Newgen) yang kini sudah terpasang di kantornya, Senin (12/10/2020). 

SURYAMALANG.COM | LUMAJANG - Kabupaten Lumajang  kembali diguncang gempa pada Senin dini hari (12/10) sekira pukul 01.02 WIB. Kekuatan gempa kali ini magnitudo 4,3 SR.

Dilansir dari BMKG, pusat gempa berada di darat 51 km barat daya Lumajang. Dari data BPBD Lumajang, gempa tersebut terasa di wilayah pesisir pantai utara.

"Terasa tapi tidak berdampak," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi, Senin (12/10/2020).

Wawan menjelaskan adanya gempa bumi di Lumajang juga merupakan bukti riset ITB yang memprediksi sepanjang pantai selatan Jawa Barat dan selatan Jawa Timur berpotensi terjadi tsunami.

"Benar ini berkaitan dengan potensi yang dibilang ITB. Daerah jawa barat pesisir selatan tinggi gelombang bisa sampai 20 meter. Tapi semakin ke timur mengecil kalau terjadi 12 meter," ungkapnya.

Sementara untuk menyiapkan potensi bencana tersebut, pihak BPBD Lumajang telah menyiapkan langkah kesiagaan, yaitu dengan memasang alat Warning Receiver System New Generasi (WRS Newgen).

Alat ini diklaim bisa mendeteksi  informasi kebencanaan secara cepat, sehingga dapat memberikan informasi peringatan dini gempa bumi.

Bahkan akurasi data dalam waktu kurang dari 5 menit sudah bisa diketahui adanya kebencanaan di seluruh Indonesia.

"Jadi semisal kalau ada deteksi gempa di Lumajang, alat ini sirinenya bunyi dan alat ini bisa memberi informasi peringatan langsung ke nomor telfon warga di Desa Tangguh Bencana yang sudah buat di wilayah pesisir pantai Lumajang," ucapnya.

Selain sudah terpasangnya alat pendeteksi, Wawan juga berpesan kepada masyarakat agar selalu waspada atas segala peringatan bencana.

Sebab ini bisa dijadikan acuan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana guna mengurangi risiko korban.

"Kalau ada gempa lebih dari 20 detik meskipun tidak ada arahan harus lari. Karena kita hanya punya waktu 20 menit. Dan setelah harus cari ketinggian 20 meter itu rumusnya," pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved