Merasa Tertular Virus Corona, Ayah di Kudus Tega Bunuh Anak Kandung, Kini Terungkap Kejiwaannya
Terungkap kondisi Ayah di Kudus tega habisi anak kandung hingga tewas gegara merasa tertular virus corona dari sang anak yang masih berumur 12 tahun
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah| Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Terungkap kondisi Ayah di Kudus tega habisi anak kandung hingga tewas gara-gara virus corona.
Merasa tertular virus corona dari sang anak yang masih berumur 12 tahun, pria ini tega habisi anak kandungnya.
Pria bernama Endro Gunawan ini habisi sang anak di rumahnya Perum Ngembal Asri Desa Ngembal Kulon RT 05 RW 03 Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus.
Endro diduga depresi karena curiga anaknya terkena penyakit corona hingga mengajak untuk melakukan bunuh diri di rumah dengan cara gantung diri.

• Wasiat Ayah yang Bunuh Anaknya di Kudus: Makamkan Kami Satu Liang
• Bermula dari Vape, Pria Tulungagung Ini Setubuhi Anak Tiri Sampai Hamil 7 Bulan
Setelah menganiaya sang anak, Endro Gunawan melakukan percobaan bunuh diri lalu meninggalkan sebuah pesan wasiat.
Sebelumnya, Endro sempat melakukan tes swab mandiri yang baru keluar kemarin, Sabtu (10/10/2020).
Namun sebelum hasilnya keluar, Endro Gunawan keburu melakukan hal nekat membunuh anak kandungnya, Kamis (8/10/2020).
Dilansir dari Tribun Jateng: Kasus Ayah Bunuh Anak di Kudus: Hasil Swab Negatif, Polisi Tunggu Pemeriksaan Kejiwaan, hasil tes swab Endro Gunawan dinyatakan negatif covid-19.
Hal itu diungkap Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, dr Andini Aridewi.
"Hasil lab PCR tadi pagi tidak terdeteksi Covid," ujarnya.
Saat ini, Endro masih dalam penanganan dokter spesialis kejiwaan.
Sementara itu, Kapolres Kudus, AKBP Aditya Surya Dharma, mengatakan, hasil otopsi IM sudah keluar.
Luka akibat kekerasan benda tumpul ditemukan pada bahu kanan dan bekas jerat pada leher.
Tanda-tanda yang bersangkutan meninggal dunia karena lemas tak bisa bernafas.
"Jadi sebab kematiannya karena luka jerat yang mengakibatkan mati lemas," jelasnya.
Selain itu, polisi juga sudah memperoleh keterangan dari pelaku yang mengakui aksinya.
"Dari keterangan ayahnya yang berhasil diselamatkan, memang dia yang melakukan dengan menggantung anaknya," ujarnya.
Kapolres Kudus belum bisa memastikan kondisi kejiwaan pelaku yang diduga mengalami stres.
"Nanti setelah berkas semuanya lengkap baru bisa kami simpulkan," ujarnya.
• Tak Diberi Jatah Istri, Pria di Palopo Paksa 2 Anak Kandung Jadi Budak Nafsu, Dinodai 10 dan 6 Kali
• Ibu Histeris Tahu Anak Gadisnya Ikut Geng PSK di Tangerang, Masih SMP & Patungan Buat Check-In Hotel
Peristiwa pembunuhan itu pertama kali diketahui oleh istri Endro Gunawan, Mulyati.
Saat itu Mulyati baru saja pulang seusai berpegian.
Betapa terkejutnya Mulyati saat melihat IM kritis di sofa dengan kondisi leher terjerat sarung.
Sementara sang suami Endro juga mengalami hal yang serupa.
Oleh warga, IM dan Endro dievakuasi ke RSUD dr Loekmono Hadi, Kudus.
Sayangnya di tengah jalan, pelajar SMP itu tersebut meninggal dunia.
Hasil pemeriksaan medis, di bahu IM ada luka memar dan bekas luka jeratan di leher.
Peristiwa pembunuhan tersebut terjadi karena ketakutan tak berdasar Endro Gunawan.

Endro Gunawan menuding sang putri yang memiliki riwayat penyakit asma menularkannya Covid-19.
Kepada polisi, Endro yang pengangguran tersebut bercerita stres karena merasa terpapar virus corona.
Menurut Kapolres Kudus AKBP Aditya Surya Dharma, dari hasil olah TKP polisi menemukan sebuah surat.
Surat tersebut berisi permintaan Endro untuk menguburkannya dan IM dengan protokol kesehatan.
"Maafkan kami, semoga kami berkumpul lagi
Makamkan kami menggunakan protokol kesehatan dengan satu liang".
Tulisan tersebut diduga dibuat oleh Endro.
"Pengakuan dari ayahnya demikian," kata Aditya saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Jumat (9/10/2020).
Aditya masih belum bisa memberikan keterangan apakah Endro akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Kami masih dalami kejiwaannya," ujarnya.
Endro beberapa kali rapid test dan hasilnya non reaktif.
Sementara Ani Figiany (42) tetangga korban mengatakan warga sekitar sudah tahu jika Endro depresi.
Endro merasa jika terkena Covid-19 gara-gara tertular dari sang anak.
Ani mengaku Mulyati bercerita juga suaminya depresi karena merasa terkena Covid-19.
"Makanya ayahnya itu tiga hari lalu minta diswab karena merasa kena Covid. Anaknya juga sudah lama punya asma, tapi menganggapnya itu Covid," ujar Ani.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Ngembal Kulon, Kamal Agus Efendi mengatakan, Endro Gunawan memang beberapa kali mengeluhkan terpapar Covid-19.
Namun saat dirapid tes hasilnya selalu non reaktif.
Hingga akhirnya, Endro mengajukan diri untuk menjalani swab mandiri.
• Takut Tertular Virus Corona, Ayah di Kudus Bunuh Putri Kandungnya, Padahal Cuma Menderita Asma
• Dokter dan Bidan Sebut Siswi SMP Tulungagung Ini Sakit Lambung, Ternyata Hamil Akibat Ulah Ayah Tiri
Hasilnya rencana keluar pada hari Sabtu kemarin, tapi nahas yang bersangkutan melakukan tindakan itu.
"Mungkin yang bersangkutan tidak sabar menunggu, dan takut menulari kepada anaknya," jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Direktur RSUD dr Loekmono Hadi, Abdul Aziz Achyar.
Ia membantah jika yang bersangkutan terkonfirmasi Covid-19 hingga menyebabkan depresi.
"Tidak benar, ini masih dalam proses penyelidikan kepolisian," ujarnya.